
Pantau - Beberapa petinggi lembaga survei turut mengomentari kenaikan drastis dalam perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tercatat dalam real count KPU dalam beberapa hari terakhir.
Pada Minggu (3/3/2024) pukul 17.00 WIB, suara PSI masih stabil di angka 3,13 persen atau sekitar 2.403.367 suara.
Angka ini mengalami kenaikan signifikan dalam sehari setelah sebelumnya berada di sekitar 2,8 persen.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menyatakan, kenaikan suara PSI merupakan hal yang anomali.
Ia mengatakan, kenaikan sebesar 1,2 persen setara dengan sekitar 2 juta suara dan mempertanyakan sumber perolehan suara tersebut.
"Kenaikan sebanyak itu tentu menarik perhatian. Misalnya, kemarin ada informasi tentang kenaikan sebanyak 119 ribu suara, ini patut dipertanyakan apa yang terjadi," ujar Pangi.
Pangi menekankan, kenaikan suara PSI secara signifikan berbeda dengan hasil quick count yang umumnya sejalan dengan real count.
Ia pun mengakui, proses rekapitulasi suara yang berjenjang dalam sistem penghitungan suara pemilu di Indonesia membuka peluang terjadinya manipulasi.
Hal ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk jual beli suara (vote trading) oleh partai atau calon legislator yang dipastikan tidak lolos ambang batas parlemen.
"Pertanyaannya adalah, siapa yang mau membuktikan? Orang-orang yang tidak mendapat gaji, bagaimana mereka bisa membuktikannya?" tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas