Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Pemilu 2024

Polda Bali Tegaskan Sanksi Pidana untuk Kampanye Hitam di Media Sosial Selama Pilkada 2024

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Polda Bali Tegaskan Sanksi Pidana untuk Kampanye Hitam di Media Sosial Selama Pilkada 2024
Foto: Komisioner Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan

Pantau - Kepolisian Daerah Bali mengingatkan warga tentang ancaman pidana bagi siapa pun yang terlibat dalam kampanye hitam selama Pilkada serentak 2024 melalui media sosial. Komisioner Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, menegaskan bahwa tindakan seperti ini dapat merusak tatanan demokrasi dan membawa konsekuensi hukum yang berat.

"Penggunaan politik kotor, terutama melalui kampanye hitam, bisa dijerat pidana," tegas Jansen dengan nada yang serius di Denpasar, Jumat (27/9/2024).

Ia memastikan, Polda Bali siap mengambil tindakan tegas terhadap penyebaran fitnah dan informasi palsu yang mengarah pada karakter pasangan calon (paslon).

Jansen menjelaskan bahwa kampanye hitam, terutama melalui platform digital, dapat diproses hukum berdasarkan Pasal 28 ayat (2) Juncto Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008, yang diubah menjadi Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Hukuman maksimal yang menanti pelaku adalah enam tahun penjara.

Baca Juga:
KPU Izinkan Pemilih Kampanyekan Kotak Kosong
 

"Kami minta semua warga Bali, tokoh masyarakat, dan simpatisan paslon untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian, baik di dunia nyata maupun di media sosial. Jangan terpancing emosi atau hoaks yang dapat merusak kerukunan," imbuhnya dengan tatapan tajam.

Pilkada serentak, yang sudah memasuki tahap kampanye sejak 25 September, memang rawan gesekan antarpendukung. Jansen menyadari bahwa tensi politik meningkat seiring berjalannya waktu, dan Polda Bali telah mengerahkan lebih dari 3.000 personel untuk menjaga stabilitas keamanan di Pulau Dewata.

"Kami tidak akan membiarkan provokasi apapun merusak proses demokrasi ini," katanya.

Dengan Bali yang menjadi destinasi wisata internasional, Jansen menekankan bahwa menjaga kondusivitas wilayah selama Pilkada tidak hanya penting bagi kelancaran pesta demokrasi, tetapi juga bagi perekonomian masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata.

"Keamanan Bali adalah keamanan dunia, dan kami akan memastikan setiap tahapan Pilkada berlangsung damai dan sejuk," tutupnya tegas, siap menjaga ketertiban.

Penulis :
Ahmad Ryansyah