Pantau - Menjelang Pilkada Jakarta 2024, persaingan semakin ketat antara dua pasangan calon utama, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Pramono Anung-Rano Karno (Mas Pram-Bang Doel).
Sementara pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana, dinilai hanya berperan sebagai ‘penggembira’ dalam kontestasi ini.
Menurut analis politik dari Konsultan dan Survei Indonesia, Karyadi Sutajah Putra, survei terbaru menunjukkan bahwa di awal masa kampanye, RIDO sempat memimpin.
Namun, pasangan Pramono Anung-Rano Karno berhasil menyusul mendekati hari pemungutan suara yang dijadwalkan pada 27 November.
“Persaingan ini memang ketat. RIDO unggul di awal, tetapi belakangan elektabilitas Mas Pram-Bang Doel meningkat,” ujarnya.
Karyadi juga menjelaskan, penurunan elektabilitas RIDO salah satunya dipicu oleh peralihan dukungan dari kelompok ‘Anak Abah’, sebutan bagi basis pendukung setia Anies Baswedan.
Baca Juga: 23 November, Pramono-Rano Bakal Gelar Kampanye Akbar Kedua di GBK
Mereka kecewa karena Anies gagal maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada kali ini, yang dinilai disebabkan oleh faktor politik dari kubu pemerintah.
“Banyak pendukung Anies yang merasa kecewa dan beralih ke Pramono-Rano karena mereka melihat dukungan pemerintah pada RIDO," jelas Karyadi.
Dalam perkembangan terbaru, tujuh kader partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yang semula mendukung RIDO, kini beralih ke pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
Karyadi menilai peralihan dukungan ini sebagai indikasi awal dari pergerakan besar dalam kubu RIDO menjelang Pilkada 2024.
"Ini ibarat gunung es. Bocor alus yang dialami RIDO sekarang bisa menjadi pertanda akan gembosnya dukungan di sisa waktu kampanye,” ujarnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
