Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Pemilu 2024

Banten, Kandang Dinasti Politik Runtuh?

Oleh Wira Kusuma
SHARE   :

Banten, Kandang Dinasti Politik Runtuh?
Foto: Ilustrasi. Foto: Pexels

Pantau-Dominasi keluarga Chasan Sochib yang telah mengakar di Banten selama lebih dari dua dekade mulai mengalami titik balik. Berdasarkan hasil quick count dari sejumlah lembaga survei, pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah unggul signifikan dalam Pilkada Gubernur Banten 2024, mengalahkan pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi, yang merupakan bagian dari keluarga besar politik dinasti Ratu Atut.

Hasil Quick Count: Andra-Dimyati Unggul Telak

Berdasarkan hitung cepat yang dirilis oleh Charta Politika pada 28 November 2024 dengan 100 persen suara masuk, pasangan Andra Soni-Dimyati meraih 57,52 persen suara, sementara Airin-Ade tertinggal jauh dengan 42,48 persen.

Lembaga survei Voxpol Center Research & Consulting juga menunjukkan hasil yang sejalan. Dalam hitung cepat dengan suara masuk mencapai 74 persen pada pukul 16.25 WIB, Andra-Dimyati unggul dengan 56,52 persen, sedangkan Airin-Ade hanya memperoleh 43,48 persen.

Baca juga: Mitos Klan Atut Menang di Pilgub Banten Terpatahkan?

Kekalahan di Kandang Sendiri: Anak dan Adik Atut Juga Tumbang

Tidak hanya di tingkat provinsi, kekalahan keluarga Chasan Sochib juga terjadi di tingkat kabupaten dan kota:

  • Andika Hazrumy, anak Ratu Atut yang maju sebagai calon Bupati Serang, kalah telak dari pasangan Ratu Rachmatu Zakiyah-Najib Hamas. Berdasarkan hasil quick count Charta Politika, pasangan Rachmatu-Najib meraih 71,02 persen suara, jauh mengungguli Andika-Nanang Supriatna yang hanya memperoleh 28,98 persen.
  • Di Kota Serang, adik tiri Ratu Atut, Ratu Ria Maryana, juga harus menerima kekalahan dari calon independen yang didukung koalisi PAN dan partai lokal.
  • Di Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, anak Ratu Tatu Chasanah, juga gagal terpilih sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan.

 

Akhir Dinasti Politik di Banten?

Kekuasaan politik keluarga Chasan Sochib di Banten dimulai sejak era Orde Baru, ketika Chasan Sochib, menjadi tokoh Golkar yang berpengaruh di Banten. Saat Banten resmi menjadi provinsi pada tahun 2000, keluarga ini semakin kokoh:

  • Ratu Atut Chosiyah menjabat sebagai Wakil Gubernur pada 2001 dan kemudian menjadi Gubernur Banten selama dua periode.
  • Pengaruh keluarga ini terus berlanjut ketika Andika Hazrumy terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten pada 2017-2022.
  • Di tingkat kabupaten, Ratu Tatu Chasanah menjabat sebagai Bupati Serang selama dua periode, dan Airin Rachmi Diany memimpin Tangerang Selatan selama dua periode.

Namun, kekalahan di Pilkada 2024 ini menjadi sinyal kuat bahwa dominasi politik keluarga Chasan Sochib mulai meredup.

Faktor Kekalahan: Keinginan Perubahan?

Kemenangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah dalam hitung cepat dipandang sebagai representasi dari keinginan masyarakat Banten untuk perubahan. Dukungan dari Koalisi Perubahan, yang terdiri dari partai-partai oposisi di tingkat lokal, seperti PAN, Demokrat, dan partai-partai kecil lainnya, turut berperan besar dalam mengubah peta politik di Banten.

Dimyati Natakusumah, calon wakil gubernur yang mendampingi Andra, memiliki rekam jejak sebagai politikus yang dekat dengan masyarakat. Ia merupakan mantan Bupati Pandeglang dan dikenal memiliki citra bersih dari dinasti politik yang mengakar.

Meskipun hasil quick count belum resmi, tren kemenangan pasangan Andra Soni-Dimyati ini menjadi pertanda bahwa kekuatan dinasti politik di Banten sedang mengalami pergeseran. Kini, semua pihak menunggu hasil rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang akan diumumkan dalam waktu dekat.

Banten yang selama ini dikenal sebagai "kandang dinasti politik" kini menghadapi babak baru, di mana perubahan mulai terlihat di berbagai lini pemerintahan. Apakah ini menjadi akhir dari kekuasaan keluarga Chasan Sochib di Banten? Hanya waktu yang akan menjawab.

Penulis :
Wira Kusuma