
Pantau - Tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, melalui juru bicaranya, Iwan Tarigan, menegaskan bahwa tudingan terkait penyebaran sembako di Kepulauan Seribu selama masa tenang Pilkada Jakarta 2024 tidak benar.
"Kegiatan yang dilakukan di Kepulauan Seribu itu adalah program tebus murah, bukan serangan fajar. Program ini sudah disetujui oleh Bawaslu dan dilakukan jauh sebelum masa tenang," kata Iwan saat diwawancarai di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).
Klarifikasi Terkait Logistik
Iwan menjelaskan adanya keterlambatan dalam distribusi paket sembako karena kendala transportasi menuju wilayah Kepulauan Seribu. Menurutnya, paket yang dikirim untuk kegiatan tebus murah ini hanya berjumlah 15 karung dan tidak bertujuan untuk memengaruhi pilihan warga selama masa tenang.
Baca Juga:
Timses Pramono-Rano Tegaskan: Tidak Terima C6 Bukan Alasan Kehilangan Hak Pilih
"Keterlambatan itu membuat paket sembako baru sampai mendekati masa tenang. Namun, jumlahnya sangat terbatas dan bukan untuk serangan fajar," tegasnya.
Tudingan Balik
Iwan juga menuding bahwa justru ada pihak lain yang melakukan kecurangan, termasuk penyebaran sembako dalam jumlah besar. Ia menyebutkan adanya temuan lebih dari 100 kepala keluarga yang menerima sembako di masa tenang.
"Kami menemukan bukti adanya penyebaran sembako oleh pihak lain. Namun, kami pastikan tim kami tidak terlibat dalam politik uang atau praktik serupa," tambahnya.
Tanggapan Tim RIDO
Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Ahmad Riza Patria, menuding bahwa telah terjadi kecurangan dalam Pilkada, termasuk politik uang dan penyebaran sembako di Kepulauan Seribu.
"Kami menemukan banyak sembako yang siap edar di masa tenang. Hal ini mencederai proses Pilkada yang seharusnya berjalan jujur dan adil," ujar Riza dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).
Riza meminta aparat penegak hukum, termasuk Bawaslu, KPU, dan kepolisian, untuk segera menindaklanjuti temuan tersebut. Ia juga mengimbau partai pendukungnya melaporkan segala bentuk kecurangan yang terjadi.
Pemantauan Berlanjut
Terkait isu ini, Bawaslu dan aparat penegak hukum telah diminta turun tangan untuk memastikan proses Pilkada berjalan transparan dan bebas dari praktik kecurangan. Baik tim Pramono-Rano maupun RIDO menegaskan komitmen untuk menjaga integritas Pilkada Jakarta 2024.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah