Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Ramadhan

Berpotensi Beda, Lebaran Muhammadiyah Jatuh pada 21 April 2023

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Berpotensi Beda, Lebaran Muhammadiyah Jatuh pada 21 April 2023
Pantau - Umat Islam di Indonesia akan merayakan Lebaran 2023 atau Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah setelah menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.

Namun, pada tahun ini, Lebaran 2023 diperkirakan akan berbeda antara PP Muhammadiyah dan pemerintah jika mengacu pada prediksi BRIN.

PP Muhammadiyah telah resmi menetapkan Lebaran 2023 jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri dengan metode hisab wujudul hilal.

"Muhammadiyah dengan metode hisab wujudul hilal dapat menetapkan puluhan tahun ke depan kapan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha terjadi," ujarnya, Jumat (7/4/2023).

Baca Juga: Soal Penukaran Uang Baru Jelang Lebaran, MUI Jabar Ingatkan Bukan Transaksi Jual Beli

Dengan begitu, lanjut Haedar, pihaknya sudah memiliki kepastian tanggal jauh sebelumnya seperti kegiatan sehari-hari yang mengikuti kalender.

"Tidak perlu H-1 yang sering tidak pasti dan membuat masyarakat atau umat menunggu dalam ketidakpastian," imbuhnya.

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan kapan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023.

"Jadi, kita masih menunggu hasil sidang isbat. Kita tahu di Indonesia ini kan, ya itu lah Indonesia itu demokratis banget," kata Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, Kamis (6/4/2023). Adapun sidang isbat akan dilaksanakan pada Kamis, 20 April 2023.

Sementara itu, Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN BRIN, Andi Pangerang memprediksi, Lebaran 2023 akan berbeda.

Baca Juga: Pelebaran Tol Japek Rampung, Mudik Dipastikan Tidak Terganggu

"Untuk perkiraan Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 Hijriah diperkirakan akan jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023," ujarnya.

Menurut Andi, hal ini karena sudut ketinggian bulan yang diukur di atas ufuk masih kurang dari 3 derajat. Adapun untuk elongasinya masih antara 2,25 - 3,75 derajat sehingga belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).

Sebagai informasi, MABIMS mensyaratkan sudut ketinggian minimal 3 derajat di atas ufuk dan elongasi atau jarak sudut antara bulan dengan matahari minimal 6,4 derajat.

"Sehingga hilal pada 20 April pada petang besok itu agak sulit diamati bahkan menggunakan alat bantu seperti teleskop," terang Andi.
Penulis :
Aditya Andreas