Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Ramadhan

7 Amalan Malam Lailatul Qadar Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

7 Amalan Malam Lailatul Qadar Sesuai Sunnah Rasulullah SAW
Foto: Ilustrasi orang berdoa (Freepik)

Pantau - Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang istimewa di bulan Ramadan. Dalam Alquran disebutkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan karena memiliki keutamaan dan keistimewaan yang berbeda dengan malam-malam lainnya.

Sebagian ulama mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar biasanya jatuh pada salah satu malam ganjil dalam 10 hari terakhir bulan Ramadan. Di malam Lailatul Qadar, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah demi meraih keutamaan dan keistimewaan malam yang lebih baik dari seribu bulan tersebut.

Melansir dari detik.com, berikut adalah 7 amalan malam Lailatul Qadar sesuai sunnah Rasulullah SWT:

1. Menghadiri salat berjamaah 

Salat yang dapat dilakukan pada malam Lailatul Qadar yaitu salat Isya dan Subuh berjamaah. Keterangan ini bersumber dari Abu Maryam Kautsar Amru dalam buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadan.

Selain itu, ulama besar Imam Syafi'i dalam Latha-if Al-Ma'arif mengatakan bahwa orang yang menghadiri salat Isya dan Subuh berjamaah sudah termasuk dalam bagian orang-orang yang menghidupkan malam Lailatul Qadar.

2. Memperpanjang salat malam

Memperpanjang salat malam juga merupakan salah satu amalan di malam Lailatul Qadar. Disebutkan Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq yang bersumber pada keterangan hadis dari sabda Rasulullah SAW yang diceritakan Abu Hurairah RA yang artinya:

"Barang siapa yang bangun menegakkan salat malam di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mencari ridha Allah maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni." (HR Bukhari dan Muslim)

3. Itikaf

Merupakan aktivitas ibadah dengan berdiam diri di dalam masjid, kegiatan ibadah ini juga menjadi salah satu bentuk amalan pada malam Lailatul Qadar. Berdiam diri disini merujuk pada tidak keluar masjid karena sibuk melakukan amalan saat itikaf seperti ibadah wajib dan sunnah.

Hal ini didasarkan dari hadits yang diceritakan Aisyah RA. Dikisahkan, Nabi Muhammad SAW melakukan itikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadan, yang artinya:

"Nabi SAW melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat." (HR Muslim)

4. Membaca Doa Lailatul Qadar

Membaca doa Lailatul Qadar bertujuan untuk mendapat keselamatan dunia dan akhirat. Doa tersebut diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah dalam Kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam an-Nawawi.

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

(Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni)

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau suka memberi maaf, maka maafkan aku."

Baca juga:

7 Keutamaan dan Keistimewaan Malam Lailatul Qadar
Ingin Dapatkan Malam Lailatul Qadar? Begini Petunjuk Rasulullah SAW


5. Membaca Sayyidul Istigfar

Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu mengatakan bahwa disunnahkan untuk menghidupkan malam sepuluh terakhir bulan Ramadan agar mendapatkan malam Lailatul Qadar. Salah satunya yaitu dengan membaca sayyidul istigfar.

Berikut bacaan doa sayyidul istigfar sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Bukhari,

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

(Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.)

Artinya: "Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." (HR Bukhari)

6. Tilawah Alquran

Tilawah Alquran disebut pula menjadi salah satu kebiasaan Rasulullah SAW pada bulan Ramadan.

Selain itu, para ulama juga mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW ini. Berdasarkan buku Mahfudhat Fadlailun Nabi was Shohabah oleh Abdul Aziz Wahab, diketahui bahwa Imam Syafi'i biasa mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak 60 kali di bulan Ramadan.

Sementara itu, Qatadah biasanya mengkhatamkan Al-Qur'an dalam tujuh hari. Akan tetapi, saat bulan Ramadan, ia mengkhatamkannya setiap tiga hari, bahkan pada sepuluh hari terakhir Ramadan, ia mengkhatamkannya setiap malam.

7. Bersedekah

Bersedekah bisa menjadi penyempurna amalan di malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW pernah menyebutkan keutamaan bersedekah di bulan Ramadan.

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ

Artinya: Nabi SAW bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan Ramadan." (HR Tirmidzi)

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani