
Saking mulianya Lailatul Qadar, Allah SWT meminta hamba-Nya untuk berlomba-lomba mengerjakan amal kebaikan di malam itu. Namun, tidak ada keterangan secara detail kapan tepatnya Lailatil Qadar itu akan nampak.
Dikutip dari buku Risalah Khotbah : Wasiat Sepanjang Masa karya Amin Farih dkk. menyebutkan, ketidakpastian waktu Lailatul Qadar ini justru mengandung hikmah yang sangat besar. Karena jika waktunya pasti, mungkin kita semua hanya cukup menunggu dan kemudian melaksanakan ibadah di waktu tersebut.
Namun, dengan ketidakpastian kapan jatuhnya Lailatul Qadar ini justru membuat manusia harus terus beribadah di setiap malam dengan harapan bertemu dengan malam kemuliaan itu.
Meski demikian, Rasulullah SAW memberikan petunjuk bagi orang yang bersungguh-sungguh ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar ini. Beliau pernah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:
"Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir Ramadan." (HR Bukhari).
Dalam riwayat lain, terdapat redaksi yang lebih khusus lagi, yaitu di malam-malam ganjil sebagamana sabda beliau:
"Sesungguhnya aku diperlihatkan Lailatul Qadar, dan, aku telah dilupakannya, dan saat itu pada sepuluh malam terakhir, pada malam ganjil." (HR Bukhari).
Sehingga petunjuk yang diberikan Nabi SAW ini semakin dipersempit, yakni pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan dan di malam-malam ganjil.
Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya menyebutkan, untuk meraih Lailatul Qadar tentulah tidak mudah, kecuali oleh orang yang bersungguh-sungguh dalam ibadahnya.
Pertama, kata dia, dimulai dengan puasa yang benar-benar puasa, yakni menahan diri bukan hanya dari tidak makan dan minum tetapi juga menahan mata, telinga, pikiran, lidah, hati, kaki dan tangan dari perbuatan maksiat.
"Itulah ibadah puasa. Jadi tetap beraktivitas namun menundukkan pandangan, tahan lidah agar tidak berbicara yang bukan-bukan, jangan bicara aib orang lain," katanya mencontohkan.
Kemudian malam harinya diisi penuh dengan beribadah dengan hanya mengharapkan pahala dan rida dari Allah SWT.
"Habis isya dengarkan kultum, tarawih, witir, tadarus, (lalu) pulang tidur, jam 3 bangun, bangunkan istri untuk sholat tahajud berjamaah 8 rakaat, istigfar, Insyaallah beramal dari malam pertama hingga malam terakhir bulan Ramadan, Allah akan hadiahkan Lailatul Qadar. Aamiin," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas