Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Ramadhan

4 Hikmah di Balik Anjuran Makan Sahur, Apa Saja?

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

4 Hikmah di Balik Anjuran Makan Sahur, Apa Saja?
Foto: Ilustrasi sahur (Freepik)

Pantau - Sahur merupakan istilah dalam agama Islam yang merujuk pada aktivitas makan atau minum yang dikonsumsi sebelum fajar saat hendak menjalankan ibadah puasa. Tujuannya adalah untuk memberikan energi dan nutrisi yang cukup untuk tubuh agar bisa bertahan saat berpuasa.

Sahur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh selama berpuasa. Karena dengan melakukan sahur, tubuh mendapatkan asupan energi dan nutrisi yang cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari dan menjaga kadar gula darah agar tetap stabil serta menghindari rasa lapar yang berlebih.

Melansir dari NU Online, di balik anjuran makan sahur sendiri terdapat sejumlah hikmah, berikut diantaranya:

1. Wujud kasih sayang

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa tujuan makan sahur adalah untuk menambah stamina tubuh bagi orang yang menjalankan ibadah puasa saat menjalani aktivitas.

Sehingga bahwa dikatakan bahwa anjuran makan sahur merupakan wujud kasih sayang agama Islam pada pemeluknya. Dapat dibayangkan jika orang menjalankan ibadah puasa namun ia tidak sahur, sementara ia memiliki aktivitas berat di siang harinya.

2. Kesempatan beribadah

Waktu sahur merupakan momen yang paling utama dalam beribadah. Orang yang bangun untuk sahur diharapkan juga bisa sekalian beribadah di waktu mustajab ini.

Orang yang melaksanakan sahur juga lebih berkesempatan melaksanakan ibadah salat subuh tepat waktu apabila tidak tidur setelah makan.

Diketahui bahwa Imam al-Bukhari dalam kitab Sahih-nya menuliskan satu bab khusus yang membahas tentang orang yang sahur dan tidak tidur sampai tiba waktu salat subuh. Pada bab khusus tersebut ia mendata sejumlah hadis Nabi mengenai anjuran tidak tidur setelah sahur sampai waktu subuh tiba.

Sehingga, ada baiknya untuk tidak tidur setelah makan sahur.

Baca juga:

Apakah Boleh Hanya Makan Buah saat Sahur? Begini Penjelasan Ahli Gizi
6 Makanan Alternatif Pengganti Nasi Putih untuk Sahur
 

3. Tidak dihisab

Diketahui bahwa setiap makanan yang dikonsumsi oleh manusia akan dihisab kelak di akhirat. Namun, makanan sahur terbebas dari hisab. Dalam satu hadis Nabi dijelaskan:

ثَلَاثَةٌ لَا يُحَاسَبُ عَلَيْهَا العَبْدُ أَكَلَةُ السَّحُوْرِ وَمَا أَفْطَرَ عَلَيْهِ وَالأَكْلُ مَعَ الإِخْوَانِ  

Artinya, “Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah swt, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain.” (HR al-Azdra’i)

4. Keistimewaan umat islam

Makan sahur juga menjadi keistimewaan. Ibadah puasa sendiri tidak hanya dilakukan oleh umat Islam, tetapi juga dilakukan oleh Yahudi dan Nasrani, akan tetapi anjuran sahur hanya dimiliki oleh umat Islam.

Rasulullah saw bersabda: فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ، أَكْلَةُ السَّحَرِ  

Artinya, “Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur”. (HR Muslim).

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani