
Pantau - Ulah Politikus NasDem Zulfan Lindan membuat internal Gerindra gerah. Itu terpantau dari dua anak buah Prabowo Subianto (Menteri Pertahanan/Ketum Gerindra) datang 'menyerang' Zulfan secara beruntun.
Pertama, Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil menuding Zulfan telah merusak silaturahmi antara Prabowo dengan Ketum NasDem Surya Paloh.
Pasalnya, klaim Zulfan bahwa Surya meminta Prabowo untuk memberikan kesempatan kepada yang muda di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tidak berdasar. Dahnil sudah mengecek langsung kepada Prabowo.
"Saya cek ke Pak Prabowo apakah benar Pak Surya ngomong seperti yang disampaikan Pak Zulfan ini? Pak @prabowo sampaikan tidak ada omongan seperti itu disampaikan SP (Surya Paloh). Terus yang disampaikan Pak Zulfan itu omongan siapa?" ujar Dahnil di akun Twitter pribadinya dilihat, Selasa (19/7/2022).
Dahnil kesal dengan pernyataan Zulfan. Dahnil pun mengadu ke Surya untuk memerhatikan laku Zulfan.
"Omongan Pak Zulfan tersebut terang upaya merusak silaturahim, dan saya yakin Pak SP tak mau begitu," kata Dahnil.
Kedua, Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat, Andre Rosiade. Ia tiba-tiba Menteri BUMN Erick Thohir mengevaluasi Zulfan sebagai Wakil Komisaris Utama PT Jasa Marga.
Menurutnya, komisaris BUMN dilarang merangkap jabatan sebagai pengurus partai. Larangan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2022 tentang perubahan PP Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN yang diteken Presiden Joko Widodo pada 8 Juni 2022.
"Atas dasar itu saya meminta Menteri BUMN Pak Erick Thohir segera mengevaluasi Wakil Komisaris Utama PT Jasa Marga Zulfan Lindan yang kini juga menjabat sebagai pimpinan parpol," kata Andre dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2022).
Zulfan meluruskan pernyataan "kita sudah tua" yang dikaitkan dengan pesan Surya ke Prabowo untuk tidak maju Pilpres. Ia menegaskan pernyataan itu memang tidak eksplisit namun ia memahaminya demikian saat pertemuan Surya dan Prabowo beberapa waktu lalu.
Zulfan juga menegaskan tidak melanggar aturan apapun sebagai komisaris BUMN. Pasalnya ia tidak terdaftar sebagai pengurus NasDem, tapi sekadar anggota atau politikus.
Pertama, Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil menuding Zulfan telah merusak silaturahmi antara Prabowo dengan Ketum NasDem Surya Paloh.
Pasalnya, klaim Zulfan bahwa Surya meminta Prabowo untuk memberikan kesempatan kepada yang muda di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tidak berdasar. Dahnil sudah mengecek langsung kepada Prabowo.
"Saya cek ke Pak Prabowo apakah benar Pak Surya ngomong seperti yang disampaikan Pak Zulfan ini? Pak @prabowo sampaikan tidak ada omongan seperti itu disampaikan SP (Surya Paloh). Terus yang disampaikan Pak Zulfan itu omongan siapa?" ujar Dahnil di akun Twitter pribadinya dilihat, Selasa (19/7/2022).
Dahnil kesal dengan pernyataan Zulfan. Dahnil pun mengadu ke Surya untuk memerhatikan laku Zulfan.
"Omongan Pak Zulfan tersebut terang upaya merusak silaturahim, dan saya yakin Pak SP tak mau begitu," kata Dahnil.
Kedua, Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat, Andre Rosiade. Ia tiba-tiba Menteri BUMN Erick Thohir mengevaluasi Zulfan sebagai Wakil Komisaris Utama PT Jasa Marga.
Menurutnya, komisaris BUMN dilarang merangkap jabatan sebagai pengurus partai. Larangan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2022 tentang perubahan PP Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN yang diteken Presiden Joko Widodo pada 8 Juni 2022.
"Atas dasar itu saya meminta Menteri BUMN Pak Erick Thohir segera mengevaluasi Wakil Komisaris Utama PT Jasa Marga Zulfan Lindan yang kini juga menjabat sebagai pimpinan parpol," kata Andre dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2022).
Zulfan meluruskan pernyataan "kita sudah tua" yang dikaitkan dengan pesan Surya ke Prabowo untuk tidak maju Pilpres. Ia menegaskan pernyataan itu memang tidak eksplisit namun ia memahaminya demikian saat pertemuan Surya dan Prabowo beberapa waktu lalu.
Zulfan juga menegaskan tidak melanggar aturan apapun sebagai komisaris BUMN. Pasalnya ia tidak terdaftar sebagai pengurus NasDem, tapi sekadar anggota atau politikus.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi