
Pantau - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN, Guspardi Gaus meminta Bawaslu membedakan antara money politics dan ongkos untuk timses saat Pemilu.
Hal itu ia sampaikan dalam rapat bersama Bawaslu, KPU, dan DKPP terkait rancangan Peraturan Bawaslu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Baca Juga: Komisi II DPR Targetkan Perppu Pemilu Rampung Desember
Menurutnya, ongkos politik diberikan berdasarkan kinerja yang dilakukan tim pemenangan. Hal tersebut tidak mungkin tanpa menelan biaya.
"Perlu dibedakan, mana yang money politics dan mana yang merupakan tugas dan tanggung jawab dari peserta Pemilu," ujarnya.
Menurut Guspardi, Bawaslu semestinya memberantas praktik politik uang yang biasanya dilakukan di saat hari pemilihan atau yang biasa dikenal dengan serangan fajar.
Baca Juga: Bawaslu Usulkan Tambah Pengawas di TPS pada Pemilu 2024
Lebih lanjut, Guspardi mendukung Bawaslu untuk memberantas praktik money politics dalam Pemilu. Menurutnya, Pemilu harus berjalan secara jujur dan adil).
"Soal money politics ketika hari H, misalkan serangan fajar. Saya setuju itu harus ditindak, itu yang perlu ketegasan," tegasnya.
Hal itu ia sampaikan dalam rapat bersama Bawaslu, KPU, dan DKPP terkait rancangan Peraturan Bawaslu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Baca Juga: Komisi II DPR Targetkan Perppu Pemilu Rampung Desember
Menurutnya, ongkos politik diberikan berdasarkan kinerja yang dilakukan tim pemenangan. Hal tersebut tidak mungkin tanpa menelan biaya.
"Perlu dibedakan, mana yang money politics dan mana yang merupakan tugas dan tanggung jawab dari peserta Pemilu," ujarnya.
Menurut Guspardi, Bawaslu semestinya memberantas praktik politik uang yang biasanya dilakukan di saat hari pemilihan atau yang biasa dikenal dengan serangan fajar.
Baca Juga: Bawaslu Usulkan Tambah Pengawas di TPS pada Pemilu 2024
Lebih lanjut, Guspardi mendukung Bawaslu untuk memberantas praktik money politics dalam Pemilu. Menurutnya, Pemilu harus berjalan secara jujur dan adil).
"Soal money politics ketika hari H, misalkan serangan fajar. Saya setuju itu harus ditindak, itu yang perlu ketegasan," tegasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas