
Pantau - Ketua Divisi Bidang Teknis KPU RI Idham Holik membantah telah melakukan intimidasi kepada para anggota KPUD perihal proses verifikasi faktual calon peserta Pemilu 2024.
Hal ini ia sampaikan, menyikapi pelaporan terhadap dirinya ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) atas dugaan intimidasi kepada petugas KPUD dalam forum konsolidasi nasional KPU.
Ia menjelaskan, dalam forum konsolidasi nasional KPU pada awal Desember 2022 lalu itu dihadiri oleh ribuan orang terdiri atas Ketua KPU, Sekjen KPU, pejabat struktural, serta anggota KPU seluruh daerah.
"Itu konteksnya jokes. Bayangin, masa di depan ribuan orang saya intimidasi? Kalau intimidasi interpersonal, ya kan? Dan pertanyaannya sebodoh itukah? Ini videonya ada,” kata Idham kepada wartawan, Rabu (21/12/2022).
Idham dituding melontarkan intimidasi dalam acara tersebut saat mengatakan bahwa jika ada anggota KPU yang tidak mengikuti arahan, maka akan masuk rumah sakit.
Terkait kalimat tersebut, Idham membenarkan pernyataan itu keluar dari mulutnya. Namun, ia menyebut, pernyataan itu merupakan hal yang wajar dilakukan dalam konteks komunikasi organisasi.
"Dalam konteks komunikasi organisasi, ada apa pun kita bicarakan, apalagi dalam konteks keluarga besar. Enak nggak enak diungkapkan," ungkapnya.
Ia menyebut, ucapannya tersebut juga membuat para anggota KPU yang hadir merespons dengan tawa dan tepuk tangan.
"Saya tutup sampai tertawa semua itu forumnya. Masa orang ditekan malah tepuk tangan?" tutupnya.
Hal ini ia sampaikan, menyikapi pelaporan terhadap dirinya ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) atas dugaan intimidasi kepada petugas KPUD dalam forum konsolidasi nasional KPU.
Ia menjelaskan, dalam forum konsolidasi nasional KPU pada awal Desember 2022 lalu itu dihadiri oleh ribuan orang terdiri atas Ketua KPU, Sekjen KPU, pejabat struktural, serta anggota KPU seluruh daerah.
"Itu konteksnya jokes. Bayangin, masa di depan ribuan orang saya intimidasi? Kalau intimidasi interpersonal, ya kan? Dan pertanyaannya sebodoh itukah? Ini videonya ada,” kata Idham kepada wartawan, Rabu (21/12/2022).
Idham dituding melontarkan intimidasi dalam acara tersebut saat mengatakan bahwa jika ada anggota KPU yang tidak mengikuti arahan, maka akan masuk rumah sakit.
Terkait kalimat tersebut, Idham membenarkan pernyataan itu keluar dari mulutnya. Namun, ia menyebut, pernyataan itu merupakan hal yang wajar dilakukan dalam konteks komunikasi organisasi.
"Dalam konteks komunikasi organisasi, ada apa pun kita bicarakan, apalagi dalam konteks keluarga besar. Enak nggak enak diungkapkan," ungkapnya.
Ia menyebut, ucapannya tersebut juga membuat para anggota KPU yang hadir merespons dengan tawa dan tepuk tangan.
"Saya tutup sampai tertawa semua itu forumnya. Masa orang ditekan malah tepuk tangan?" tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas