
Pantau - Fraksi PKS DPR RI memberikan catatan atas jalannya roda pemerintahan sepanjang tahun 2022. Mereka menyoroti sejumlah masalah dari sektor ekonomi, politik, dan hukum yang masih belum memuaskan.
"Masih banyak kebijakan yang tidak tepat, bahkan tidak mencerminkan semangat untuk 'pulih lebih cepat bangkit lebih kuat' sebagaimana yang kerap disampaikan pemerintah," ungkap Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/1/2023).
Jazuli menilai, kinerja ekonomi pemerintah tidak maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Ia mengungkapkan, angka kemiskinan pada tahun 2022 masih cukup tinggi.
"Selisih jumlah penduduk miskin perkotaan dibandingkan perdesaan cukup tinggi. Pada Maret 2022, pendudukan miskin perkotaan sebesar 7,50% sedangkan perdesaan mencapai 12,29%," ujarnya.
Jazuli menyatakan, kurang baiknya penanganan kemiskinan selama pandemi Covid-19 menyebabkan tingkat kemiskinan ekstrem mencapai 10,86 juta jiwa.
"Jumlah pengangguran di Indonesia ada sebanyak 8,42 juta orang per Agustus 2022. Jumlah ini meningkat sekitar 200.000 orang dari posisi per Februari 2022 yang mencapai 8,40 juta orang," jelasnya.
Ia menambahkan, tingkat pengangguran di Indonesia masih tinggi dan belum kembali ke posisi sebelum pandemi. Masih banyak ancaman PHK yang dilakukan oleh perusahaan dan pabrik sepanjang tahun 2022
"Pertumbuhan ekonomi saat ini masih belum bisa memenuhi penciptaan lapangan kerja yang berkualitas, baik dari sisi demand tenaga kerjanya, dan dari sisi supply-nya peningkatan kualitas tenaga kerja," pungkasnya.
"Masih banyak kebijakan yang tidak tepat, bahkan tidak mencerminkan semangat untuk 'pulih lebih cepat bangkit lebih kuat' sebagaimana yang kerap disampaikan pemerintah," ungkap Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/1/2023).
Jazuli menilai, kinerja ekonomi pemerintah tidak maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Ia mengungkapkan, angka kemiskinan pada tahun 2022 masih cukup tinggi.
"Selisih jumlah penduduk miskin perkotaan dibandingkan perdesaan cukup tinggi. Pada Maret 2022, pendudukan miskin perkotaan sebesar 7,50% sedangkan perdesaan mencapai 12,29%," ujarnya.
Jazuli menyatakan, kurang baiknya penanganan kemiskinan selama pandemi Covid-19 menyebabkan tingkat kemiskinan ekstrem mencapai 10,86 juta jiwa.
"Jumlah pengangguran di Indonesia ada sebanyak 8,42 juta orang per Agustus 2022. Jumlah ini meningkat sekitar 200.000 orang dari posisi per Februari 2022 yang mencapai 8,40 juta orang," jelasnya.
Ia menambahkan, tingkat pengangguran di Indonesia masih tinggi dan belum kembali ke posisi sebelum pandemi. Masih banyak ancaman PHK yang dilakukan oleh perusahaan dan pabrik sepanjang tahun 2022
"Pertumbuhan ekonomi saat ini masih belum bisa memenuhi penciptaan lapangan kerja yang berkualitas, baik dari sisi demand tenaga kerjanya, dan dari sisi supply-nya peningkatan kualitas tenaga kerja," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas