
Pantau - Belakangan ini marak terlihat para pejabat dan politisi menjenguk Cristalino David Ozora, korban penganiayaan anak eks pejabat pajak, Mario Dandy Satrio. Misalnya saja Menko Polhukam Mahfud MD, sampai dengan Wamen ATR/BPN, Raja Juli Antoni, dan lain-lain.
Apakah mereka menjadikan kasus tersebut sebagai panggung politik?
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengakui momentum penganiayaan yang viral akan digunakan untuk elite, para politisi, untuk mengundang simpati. Menurutnya, dunia politik di tanah air masih seperti itu.
"Jadi kalau ada sesuatu yang viral, sesuatu yang sedang dibahas publik, akan menjadikan mometum-momentum, panggung, bagi banyak orang, tokoh-tokoh," kata Ujang saat dihubungi Pantau.com, Kamis (2/3/2023).
Sudah Lama Terjadi
Ujang menilai hal itu sudah dilakuan lama dan tidak pernah berubah. Ia melihat pola kerja yang dimilik oleh para elite dan para politisi selalu begitu.
"Jadi saya melihatnya ini bukan pertama kali. Beberapa kali dan banyak kali, terkait persoalan-persoalan penggunaan panggung-panggung viral, politisi, pejabat tinggi, karena itu yang bisa mereka lakukan," katanya lagi.
Ia mengatakan semestinya para politisi, elite, membuat narasi yang cerdas, bernas, bagus, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan menumpang mendompleng isu-isu yang viral untuk dijadikan sebagai panggung politik.
"Tapi itulah yang terjadi di politik kita," katanya.
Politisi atau Pejabat Karbitan
Dia menyebut politisi atau elite seperti itu sebagai politisi atau pejabat krbitan. Jika ada sesuatu respons besar dari publik, disitulah mereka nimbrung.
"Tentu ini tidak bagus," ujarnya.
Ujang melanjutkan menengok orang sakit, menjenguk itu bagus. Tapi kalau digunakan untuk politik itu yang tidak bagus atau yang jadi masalah.
Lantas bagaimana jika dilihat secara etika politik?
"Ya pejabat kita ini tidak bicara etika dan moralitas. Yang penting hasrat terpenuhi, entertainnya jalan, pencitraannya dapat, dapat simpati publik, soal etika dihajar saja," kata dia.
Ia menegaskan banyak pejabat yang tidak beretika dalam bermain politik.
"Kita harus hormati mereka-mereka yang tulus menjenguk. Kalau bicara pejabat, politisi apa sih kepentingannya?" tuturnya.
Sebelumnya, David dianiaya oleh anak eks pejabat pajak, Mario Dandy Satrio. Akibatnya, ia koma dan sampai saat ini masih di rawat di rumah sakit.
Apakah mereka menjadikan kasus tersebut sebagai panggung politik?
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengakui momentum penganiayaan yang viral akan digunakan untuk elite, para politisi, untuk mengundang simpati. Menurutnya, dunia politik di tanah air masih seperti itu.
"Jadi kalau ada sesuatu yang viral, sesuatu yang sedang dibahas publik, akan menjadikan mometum-momentum, panggung, bagi banyak orang, tokoh-tokoh," kata Ujang saat dihubungi Pantau.com, Kamis (2/3/2023).
Sudah Lama Terjadi
Ujang menilai hal itu sudah dilakuan lama dan tidak pernah berubah. Ia melihat pola kerja yang dimilik oleh para elite dan para politisi selalu begitu.
"Jadi saya melihatnya ini bukan pertama kali. Beberapa kali dan banyak kali, terkait persoalan-persoalan penggunaan panggung-panggung viral, politisi, pejabat tinggi, karena itu yang bisa mereka lakukan," katanya lagi.
Ia mengatakan semestinya para politisi, elite, membuat narasi yang cerdas, bernas, bagus, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan menumpang mendompleng isu-isu yang viral untuk dijadikan sebagai panggung politik.
"Tapi itulah yang terjadi di politik kita," katanya.
Politisi atau Pejabat Karbitan
Dia menyebut politisi atau elite seperti itu sebagai politisi atau pejabat krbitan. Jika ada sesuatu respons besar dari publik, disitulah mereka nimbrung.
"Tentu ini tidak bagus," ujarnya.
Ujang melanjutkan menengok orang sakit, menjenguk itu bagus. Tapi kalau digunakan untuk politik itu yang tidak bagus atau yang jadi masalah.
Lantas bagaimana jika dilihat secara etika politik?
"Ya pejabat kita ini tidak bicara etika dan moralitas. Yang penting hasrat terpenuhi, entertainnya jalan, pencitraannya dapat, dapat simpati publik, soal etika dihajar saja," kata dia.
Ia menegaskan banyak pejabat yang tidak beretika dalam bermain politik.
"Kita harus hormati mereka-mereka yang tulus menjenguk. Kalau bicara pejabat, politisi apa sih kepentingannya?" tuturnya.
Sebelumnya, David dianiaya oleh anak eks pejabat pajak, Mario Dandy Satrio. Akibatnya, ia koma dan sampai saat ini masih di rawat di rumah sakit.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari