
Pantau - Wacana terbentuknya Koalisi Besar yang terdiri dari 5 partai politik (parpol) yakni Partai Golkar, Gerindra, PAN, PKB, dan PPP mencuat ke publik.
Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (Spin), Igor Dirgantara berpendapat, jika Koalisi Besar benar-benar terwujud, maka akan menjadi kendaraan bagi Jokowi.
Menurutnya, pengaruh Jokowi lebih besar untuk Koalisi Besar ini ketimbang Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Wacana Koalisi Besar Menguat, Jokowi ‘Kacang Lupa Kulit’?
"Megawati sangat kuat pengaruhnya, terutama di internal PDIP. Tetapi pengaruh Jokowi lebih kuat di semua partai koalisi pendukung, ketimbang Megawati," terang Igor, Kamis (6/4/2023).
Menurutnya, wacana pembentukan Koalisi Besar yang menampung parpol pendukung pemerintahan, secara tidak langsung juga bagian dari agenda Jokowi.
Maka dari itu, lanjutnya, Koalisi Besar tidak akan menguntungkan PDIP dan Megawati, karena arah politik mereka akan mengikuti apa maunya Jokowi.
Baca Juga: Koalisi Besar Bentukan Istana Dinilai Upaya ‘Memaksa’ PDIP Serahkan Golden Ticket Capres
"Jika benar terbentuk, itu juga karena faktor Jokowi. (Karena) karakteristik voters lebih mementingkan figur dibanding parpol," pungkasnya.
Munculnya wacana Koalisi Besar ini bermula dari pertemuan antara Presiden Jokowi dengan kelima Ketua Umum parpol tersebut di DPP PAN, Minggu (2/4/2023) lalu.
Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (Spin), Igor Dirgantara berpendapat, jika Koalisi Besar benar-benar terwujud, maka akan menjadi kendaraan bagi Jokowi.
Menurutnya, pengaruh Jokowi lebih besar untuk Koalisi Besar ini ketimbang Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Wacana Koalisi Besar Menguat, Jokowi ‘Kacang Lupa Kulit’?
"Megawati sangat kuat pengaruhnya, terutama di internal PDIP. Tetapi pengaruh Jokowi lebih kuat di semua partai koalisi pendukung, ketimbang Megawati," terang Igor, Kamis (6/4/2023).
Menurutnya, wacana pembentukan Koalisi Besar yang menampung parpol pendukung pemerintahan, secara tidak langsung juga bagian dari agenda Jokowi.
Maka dari itu, lanjutnya, Koalisi Besar tidak akan menguntungkan PDIP dan Megawati, karena arah politik mereka akan mengikuti apa maunya Jokowi.
Baca Juga: Koalisi Besar Bentukan Istana Dinilai Upaya ‘Memaksa’ PDIP Serahkan Golden Ticket Capres
"Jika benar terbentuk, itu juga karena faktor Jokowi. (Karena) karakteristik voters lebih mementingkan figur dibanding parpol," pungkasnya.
Munculnya wacana Koalisi Besar ini bermula dari pertemuan antara Presiden Jokowi dengan kelima Ketua Umum parpol tersebut di DPP PAN, Minggu (2/4/2023) lalu.
- Penulis :
- Aditya Andreas