Pantau - Pakar hukum tata negara Refly Harun mengaku heran dengan ngototnya Presiden Jokowi untuk tetap melanjutkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurutnya, Jokowi tak perlu mendikte presiden berikutnya, termasuk soal sikap apakah ingin melanjutkan proyek IKN atau sebaliknya.
"Kenapa Pak Jokowi ngotot dengan IKN ya, ada apa? Padahal kalau legowo, ya silakan diteruskan atau tidak itu hak presiden terpilih nanti. Pak Jokowi tak perlu mendikte," kata Refly di saluran Youtube-nya, Minggu (4/6/2023).
Kecurigaan Refly Harun dengan sikap Jokowi perihal proyek IKN, membuat sikapnya disorot soal aksi cawe-cawe belakangan ini.
"Apakah karena itu sudah ditanganinya? Atau grup? Harusnya dia tidak melakukan politik kerangkeng untuk mereka yang mau memimpin berikutnya," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Refly juga menyinggung soal kejutan yang akan diberikan Koalisi Perubahan sebagai pengusung Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres).
Menurutnya, jika akhirnya nama cawapres adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimuti Yudhoyono (AHY). Maka, tidak ada unsur kejutan dalam hal tersebut.
"Kelihatannya Demokrat tidak mundur mengajukan AHY ya. Pertanyaannya apakah AHY faktor cawapres kejutan? Kalau AHY enggak kejutan saya kira," tandasnya.
Menurutnya, Jokowi tak perlu mendikte presiden berikutnya, termasuk soal sikap apakah ingin melanjutkan proyek IKN atau sebaliknya.
"Kenapa Pak Jokowi ngotot dengan IKN ya, ada apa? Padahal kalau legowo, ya silakan diteruskan atau tidak itu hak presiden terpilih nanti. Pak Jokowi tak perlu mendikte," kata Refly di saluran Youtube-nya, Minggu (4/6/2023).
Kecurigaan Refly Harun dengan sikap Jokowi perihal proyek IKN, membuat sikapnya disorot soal aksi cawe-cawe belakangan ini.
"Apakah karena itu sudah ditanganinya? Atau grup? Harusnya dia tidak melakukan politik kerangkeng untuk mereka yang mau memimpin berikutnya," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Refly juga menyinggung soal kejutan yang akan diberikan Koalisi Perubahan sebagai pengusung Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres).
Menurutnya, jika akhirnya nama cawapres adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimuti Yudhoyono (AHY). Maka, tidak ada unsur kejutan dalam hal tersebut.
"Kelihatannya Demokrat tidak mundur mengajukan AHY ya. Pertanyaannya apakah AHY faktor cawapres kejutan? Kalau AHY enggak kejutan saya kira," tandasnya.
- Penulis :
- AdityaAndreas
# In Article
