
Pantau - Direktur Eksekutif Partner Politik Indonesia AB Solissa menyebut karier Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berpotensi tamat jika wacana Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) diwujudkan.
Dia menuturkan dinamika internal Partai Golkar ini berbeda dengan partai politik (parpol) lainnya. Ia mengatakan, banyak momen Munaslub terjadi di Golkar.
"Potensi itu saya kira ada. Kita tahu lah dinamika di Golkar agak berbeda dengan partai lain. Banyak peristiwa Munaslub yang terjadi, baik karena konflik dualisme kepengurusan maupun persoalan politik," jelasnya saat dihubungi Pantau.com, Selasa (11/7/2023).
Namun menurutnya, apapun bentuk konflik di internal Partai Golkar, persoalan tersebut dipastikan berkaitan dengan kepemimpinan seorang ketua umumnya.
"Airlangga harus bergerak cepat meredam konflik ini biar tidak melebar ke mana-mana," tandasnya.
Isu Perpecahan Imbas Wacana Munaslub
Isu perpecahan di tubuh Partai Golkar berhembus setelah adanya desakan untuk mengubah keputusan Musyawarah Nasional (Munas) 2019 lalu.
Hasil Munas Partai Golkar itu menetapkan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ditunjuk sebagai bakal calon presiden (bacapres) pada Pilpres 2024 mendatang.
Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam mengungkapkan, para dewan pakar telah menggelar rapat di kediaman Agung Laksono, Minggu (9/7/2023).
“Saya minta dewan pakar harus membuat rekomendasi, meskipun ini sudah terlambat, tapi harus dikeluarkan, karena omongan saya ini sudah saya sampaikan sejak setahun lalu ke dewan pakar,” ujar Ridwan dihubungi awak media.
Ditemui terpisah, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) sama-sama kompak menampik kabar adanya dorongan untuk menggelar Munaslub.
Airlangga menyatakan, rapat Dewan Pakar Partai Golkar tak membahas soal dorongan untuk menggelar Munaslub dan melengserkannya dari posisi Ketua Umum.
“Enggak ada, agendanya bukan itu, enggak ada itu,” tutur Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/7/2023).
Ia pun meminta semua pihak bersabar menunggu langkah politik Golkar dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk kontestasi elektoral mendatang.
“Tunggu dulu, sabar, sabar menanti,” tuturnya.
Sementara itu, Bamsoet juga enggan berkomentar banyak terkait rencana dewan pakar ini. Ia hanya menegaskan, sikapnya sama dengan Airlangga, yaitu menampik adanya kabar perpecahan di internal Golkar.
“Saya senada dengan Pak Airlangga (tidak ada rencana Munaslub),” ujarnya singkat.
Dia menuturkan dinamika internal Partai Golkar ini berbeda dengan partai politik (parpol) lainnya. Ia mengatakan, banyak momen Munaslub terjadi di Golkar.
"Potensi itu saya kira ada. Kita tahu lah dinamika di Golkar agak berbeda dengan partai lain. Banyak peristiwa Munaslub yang terjadi, baik karena konflik dualisme kepengurusan maupun persoalan politik," jelasnya saat dihubungi Pantau.com, Selasa (11/7/2023).
Namun menurutnya, apapun bentuk konflik di internal Partai Golkar, persoalan tersebut dipastikan berkaitan dengan kepemimpinan seorang ketua umumnya.
"Airlangga harus bergerak cepat meredam konflik ini biar tidak melebar ke mana-mana," tandasnya.
Isu Perpecahan Imbas Wacana Munaslub
Isu perpecahan di tubuh Partai Golkar berhembus setelah adanya desakan untuk mengubah keputusan Musyawarah Nasional (Munas) 2019 lalu.
Hasil Munas Partai Golkar itu menetapkan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ditunjuk sebagai bakal calon presiden (bacapres) pada Pilpres 2024 mendatang.
Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam mengungkapkan, para dewan pakar telah menggelar rapat di kediaman Agung Laksono, Minggu (9/7/2023).
“Saya minta dewan pakar harus membuat rekomendasi, meskipun ini sudah terlambat, tapi harus dikeluarkan, karena omongan saya ini sudah saya sampaikan sejak setahun lalu ke dewan pakar,” ujar Ridwan dihubungi awak media.
Ditemui terpisah, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) sama-sama kompak menampik kabar adanya dorongan untuk menggelar Munaslub.
Airlangga menyatakan, rapat Dewan Pakar Partai Golkar tak membahas soal dorongan untuk menggelar Munaslub dan melengserkannya dari posisi Ketua Umum.
“Enggak ada, agendanya bukan itu, enggak ada itu,” tutur Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/7/2023).
Ia pun meminta semua pihak bersabar menunggu langkah politik Golkar dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk kontestasi elektoral mendatang.
“Tunggu dulu, sabar, sabar menanti,” tuturnya.
Sementara itu, Bamsoet juga enggan berkomentar banyak terkait rencana dewan pakar ini. Ia hanya menegaskan, sikapnya sama dengan Airlangga, yaitu menampik adanya kabar perpecahan di internal Golkar.
“Saya senada dengan Pak Airlangga (tidak ada rencana Munaslub),” ujarnya singkat.
- Penulis :
- khaliedmalvino