HOME  ⁄  Politik

Budiman Bantah Minta Jatah: Dari Dulu Ditawari Jadi Menteri Desa

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Budiman Bantah Minta Jatah: Dari Dulu Ditawari Jadi Menteri Desa
Foto: Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko

Pantau - Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko membantah tuduhan meminta jatah menteri ke partai. Ia justru mengaku ditawari Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Desa sejak dulu.

Ia menceritakan, ketika tahun 2014 setelah pelantikan kabinet pertama Jokowi, ia dipanggil oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Presiden Jokowi membentuk Kementerian Desa dan itu awalnya disiapkan untuk Budiman, tetapi batal karena ada dinamika politik.

"Ada satu pernyataan Pak Pratikno, 'Mas Budiman, Pak Jokowi kan baru bikin Kementerian Desa. Itu sebetulnya kementeriannya itu untuk sampean. Tetapi karena ada dinamika politik, harus diserahkan kepada yang lain'," kata Budiman di acara Kopdarnas PSI, Selasa (22/8/2023).

Ia lalu kembali bercerita ketika kembali dipanggil ke Istana oleh Presiden Jokowi pada 2015 saat reshuffle jilid pertama Kabinet Kerja.

Awalnya, Jokowi ingin melakukan reshuffle dan memberikan kursi Menteri Desa untuk Budiman. Tetapi karena ada dinamika politik, maka kembali batal.

Di tahun yang sama, Budiman dipanggil Jokowi ke rumahnya di Solo untuk bicara lagi soal jatah kursi Menteri Desa itu. Budiman secara tegas mengatakan sudah tidak bernafsu menjadi menteri.

"Akhirnya saya bilang, 'Gini aja deh pak, saya ini enggak apa-apa enggak jadi menteri, lagi pula kalau urusan desa, saya bisa menggerakkan desa tanpa saya harus jadi menteri'," ungkapnya.

Budiman menjelaskan, menjadi anggota DPR tidak pernah meminta ke partai. Ia pernah meminta kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto supaya tidak dicalonkan di Pemilu 2019.

"So, saya tidak pernah meminta itu. Bahkan dulu saya jadi anggota DPR juga tidak pernah meminta. Bahkan 2019 saya pernah ngomong ke Sekjen, saya enggak usah dicalonkan lagi karena saya sudah dua periode di DPR," kata Budiman.

"Kenapa? karena orang seperti saya, saya tahu. Kalau saya sudah sampai pada periode ketiga di sebuah jabatan yang sama, saya pasti tumpul," sambungnya.

Maka, pada 2019 Budiman bertarung di Dapil tempat Jokowi kalah pada pemilu sebelumnya. Ia pun hanya berkonsentrasi untuk memenangkan Jokowi di periode kedua.

"Jadi, ketika berbicara dengan saya, jangan pernah pakai ukuran-ukuran yang sifatnya transaksional, tapi pakai ide," ujarnya.

"Kalau kamu bisa meyakinkan 100 persen ide, saya akan ikut kamu dengan keyakinan. Tapi kalau kamu enggak pernah meyakinkan saya dengan ide, forget about it," tutup Budiman.

Penulis :
Aditya Andreas