
Pantau - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengaku tak melihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) cawe-cawe alias ikut campur urusan partai politik (parpol) lain.
Putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ini yakin semua ketum parpol mempunyai strategi politik untuk memenangkan parpolnya masing-masing.
"Saya nggak melihat Pak Jokowi punya cawe-cawe di partai lain, karena semua ketum atau semua partai itukan punya strategi masing-masing dalam memenangkan partainya dan capres atau cawapres dukungannya," ujar Puan usai memberikan materi di Rakernas ke-IV PDIP, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (30/9/2023).
Puan menyebut, kedekatan antara Jokowi dengan Ganjar tentu menjadi sebuah hal yang lumrah lantaran sama-sama kader PDIP. Puan bilang, kedekatan tersebut salah satunya tampak saat pembukaan Rakernas IV PDIP.
"Jadi ya kalau kemudian kemarin terlihat akrab antara Jokowi dengan Mas Ganjar karena diduga bersebelahan, karenakan mereka berdua kader PDIP, yang kami berharap nantinya presiden dan wakil presiden yang akan datang itu kader terbaik PDIP lagi," tutur dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku memberikan bisikan kepada bacapres Ganjar Pranowo segera menangani kedaulatan pangan setelah dilantik jika terpilih di Pilpres 2024.
"Tadi saya bisik-bisik ke beliau. Pak, nanti habis dilantik besoknya langsung masuk kedaulatan pangan, enggak usah lama-lama. Perencanaannya disiapkan sekarang, begitu dilantik besok langsung masuk ke kerja kedaulatan pangan," kata Jokowi pada Pembukaan Rakernas IV PDIP di Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Jokowi berpesan agar Ganjar Pranowo yang sempat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah untuk menyiapkan perencanaan dari sekarang dalam mengantisipasi krisis pangan sebagai dampak dari perang Ukraina dan Rusia.
Jokowi menjelaskan bahwa krisis pangan bukanlah kondisi yang mudah untuk diselesaikan di tengah perubahan iklim yang nyata.
Musim kemarau yang panjang pun menyebabkan gagal panen, serta ancaman gagal panen akibat fenomena super El Nino di 7 provinsi yang dapat memengaruhi pasokan pangan.
Jokowi pun mengakui betapa ngerinya hampir semua negara membatasi ekspor komoditas pertanian mereka, khususnya gandum untuk konsumsi dalam negeri.
Oleh sebab itu, Jokowi menekankan perlunya visi taktis dan rencana yang matang, bahkan hingga 10 tahun ke depan untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Jokowi pun meyakini Ganjar Pranowo sudah memiliki rencana tersebut dan mampu menyelesaikan visi ketahanan pangan.
"Oleh sebab itu, sepuluh tahun ke depan, lima tahun ke depan, sepuluh tahun ke depan memang visi taktis itu harus kita miliki. Bukan visi misi yang terlalu bagus di awang-awang, tapi visi taktis, rencana kerja detail harus kita miliki. Dan saya yakin Pak Ganjar mampu menyelesaikan ini," ujar Jokowi.
- Penulis :
- Khalied Malvino