
Pantau - Direktur Eksekutif Voxpol Pangi Syarwi Chaniago menilai, mundurnya Mahfud MD sebagai Menko Polhukam akan menghilangkan beban dalam mengkritisi pemerintah.
Menurutnya, apabila Mahfud masih menjadi menteri, pasti ada rasa sungkan kepada Presiden Jokowi sebagai pimpinannya.
“Kalau masih Menko sama saja membuka aib sendiri. Ada beban untuk menyerang dan berargumen selama masih jadi menteri. Tetap sungkan, ewuh pakewuh," kata Pangi saat dihubungi, Selasa (30/1/2024).
"Tapi kalau sudah mundur tidak terbebani membuka semua problem data penting akan buka, semua itu bagus,” lanjutnya.
Selain itu, Pangi menyebut, mundurnya Mahfud bisa menjadi sindiran bagi sesama menteri yang aktif berkampanye untuk paslon lain, terutama di kubu Prabowo-Gibran.
Diketahui, menteri yang mendukung kubu pasangan 02 itu ada Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
“Pembelajaran keteladanan menjaga moral, etika, agar tidak terjadi abuse of power, ada indikasi menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan keluarga Jokowi, atau kepentingan Paslon 02,” bebernya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno juga menilai, Mahfud memberikan contoh kepada pejabat publik lainnya.
Selain itu, Adi berujar mundurnya Mahfud bisa menimbulkan kesan ketidakpercayaan Mahfud kepada netralitas presiden yang memihak pasangan Prabowo-Gibran.
"Kalau betul Mahfud mundur, suasana tak nyaman internal menteri makin menebal karena beda urusan politik," kata Adi.
- Penulis :
- Aditya Andreas