
Pantau - Wakil Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, menilai sebutan sebagai calon Menkumham saat rapat kerja Komisi III DPR hanyalah sebagai candaan.
"Itu hanya candaan dari sahabat-sahabat saya. Kami sudah sekitar dua bulan tidak bertemu karena kami sama-sama menjaga dapil. Tetapi candaannya agak offside," ujar Habiburokhman kepada wartawan, Kamis (7/3/2024).
Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai susunan kabinet pemerintahan dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang saat ini unggul dalam perhitungan real count KPU.
"Sejauh yang saya ketahui, belum ada pembahasan apapun mengenai susunan kabinet. Kami sedang fokus mengawal proses rekapitulasi yang belum selesai," tambahnya.
Habiburokhman juga mengakui bahwa dirinya lebih cocok sebagai anggota DPR. Menurutnya, di parlemen, ia dapat bergerak dengan lebih fleksibel daripada menjadi menteri.
"Saya pribadi merasa lebih cocok di parlemen. Sebagai seorang aktivis, saya dapat bergerak dengan lebih leluasa di parlemen," ungkapnya.
Sebelumnya, panggilan kepada Habiburokhman sebagai calon Menkumham muncul dalam rapat Komisi III DPR.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar, Supriansa, menyapa pimpinan rapat, Habiburokhman, sebagai calon Menkumham.
Kejadian tersebut terjadi dalam rapat Komisi III DPR di gedung Nusantara II MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, pada Kamis (7/3/2024).
Wamenkominfo Nezar Patria, Sekjen PSSI Yunus Nusi, Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkumham Cahyo Rahadian Muzhar, dan pelatih Timnas Indonesia, Indra Sjafrie hadir dalam rapat tersebut.
Habiburokhman awalnya mempersilakan Supriansa untuk memberikan tanggapannya. Supriansa menyapa Habiburokhman sebagai pimpinan rapat.
"Yang terhormat Bapak Doktor Habiburokhman, Insyaallah akan menjadi Menteri Hukum dan HAM," ujar Supriansa.
- Penulis :
- Aditya Andreas