
Pantau - Menanggapi perusakan alat peraga kampanye (APK) yang semakin masif, Tim Pemenangan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) membentuk tim reaksi cepat. Tim ini akan mengawasi dan menjaga APK mereka di seluruh wilayah DKI Jakarta, terutama menjelang hari pencoblosan Pilkada 2024.
Basri Baco, Sekretaris Tim Pemenangan RIDO, menyampaikan bahwa langkah ini diambil setelah serangkaian perusakan APK dalam beberapa minggu terakhir. Menurutnya, tindakan tersebut tidak hanya merugikan, tetapi juga melanggar aturan pemilu.
"Kami tidak akan membalas dengan perusakan serupa, tetapi kami siap melindungi APK kami. Jika ada yang mencoba merusaknya, kami akan bertindak tegas," ujar Basri dalam keterangannya, Rabu (20/11/2024).
Ia menambahkan bahwa timnya telah beberapa kali melaporkan kasus perusakan ini ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Namun, laporan sering kali tidak ditindaklanjuti karena sulit mengidentifikasi pelaku di lapangan.
Baca Juga:
Pasangan RIDO Janjikan Penataan Tanpa Penggusuran di Jakarta
Rangkaian Laporan Perusakan APK
Tim Hukum RIDO, Muslim Jaya Butarbutar, mengungkapkan sejumlah insiden perusakan APK yang sudah dilaporkan ke Bawaslu:
- 30 September 2024: Sebanyak 30 APK dirusak di wilayah Cakung.
- 14 Oktober 2024: Perusakan 25 APK di Pulau Gebang, Raden Inten, dan Duren Sawit.
- 23 Oktober 2024: Insiden di Tanah Abang dengan total 15 APK dirusak.
- 18 November 2024: Perusakan di Tebet dan Mampang sebanyak 30 APK.
- 19 November 2024: Sebanyak 30 APK dirusak di sepanjang Jalan Kiai Maja, Jakarta Selatan.
Muslim menyesalkan minimnya tindak lanjut dari laporan mereka, karena sulitnya melacak pelaku. "Ini menjadi alasan kami mengambil inisiatif untuk melakukan patroli dan menangkap pelaku jika ditemukan, agar bisa langsung dilaporkan ke pihak berwajib," tegasnya.
Penegakan Hukum dan Strategi Pertahanan
Selain patroli, tim RIDO juga mengimbau seluruh pendukung, termasuk partai politik, ormas, dan relawan, untuk menjaga APK di wilayah masing-masing. Tim menegaskan bahwa upaya mereka murni bertahan, bukan melakukan aksi balasan.
"Kami tetap patuh pada aturan pemilu. Semua pelaku yang tertangkap akan diserahkan ke Bawaslu atau aparat hukum agar diproses sesuai undang-undang," jelas Basri.
Langkah ini, menurut Basri, juga bertujuan untuk menjaga suasana Pilkada tetap damai dan demokratis. "Kami berharap semua pihak bisa menghormati proses pemilu dan menjunjung tinggi etika dalam berkampanye," tutupnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah