Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tingkatkan APK Kuliah, Kemdiktisaintek Dorong PTS-PTN Kolaborasi Lewat Program Fast Track dan Double Degree

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Tingkatkan APK Kuliah, Kemdiktisaintek Dorong PTS-PTN Kolaborasi Lewat Program Fast Track dan Double Degree
Foto: (Sumber: Direktur Kelembagaan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Mukhamad Najib (kiri) dalam kegiatan diskusi bertajuk "Urun Rembuk Pimpinan PTS" di Jakarta, Senin (29/12/2025). ANTARA/Sean Filo Muhamad.)

Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mendorong perguruan tinggi swasta (PTS) untuk menjalin kolaborasi strategis dengan perguruan tinggi negeri (PTN) guna meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) kuliah di Indonesia.

Direktur Kelembagaan Kemdiktisaintek, Mukhamad Najib, menyebut bahwa saat ini APK kuliah Indonesia baru mencapai 32 persen, tertinggal dari negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

"Kita masih punya potensi untuk berkolaborasi antara PTN dan PTS untuk ngeroyok bagaimana meningkatkan APK. Anak-anak SMA yang lulus SMA dan dia berkuliah, itu hanya 8 juta, masih ada 4 juta anak yang belum kuliah. Nah ini kita bisa lakukan kolaborasi antara PTN dan PTS untuk bekerjasama meng-grab mereka ini", ungkapnya.

Dorong Kolaborasi, Hindari Persaingan

Najib menegaskan bahwa PTS dan PTN tidak perlu bersaing, melainkan membuka ruang sinergi melalui program-program bersama.

"Kita enggak perlu menciptakan red ocean, persaingan yang berdarah-darah antara PTN dengan PTN, PTS dengan PTS, PTS dengan PTN, tapi kita coba bergerak ke tengah laut ini. Mencari blue ocean, mencari anak-anak kita yang sebenarnya mereka mau kuliah, tapi mereka punya banyak keterbatasan dan itu yang kita adress sama-sama", ia menambahkan.

Menurutnya, potensi peningkatan APK sangat besar jika semua perguruan tinggi bekerja sama untuk membuka akses lebih luas bagi siswa SMA yang belum melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Skema Kolaborasi yang Didorong

Beberapa bentuk kolaborasi yang ditawarkan antara PTS dan PTN meliputi program gelar ganda (double degree), program fast track (S1+S2 dalam 5 tahun), pertukaran mahasiswa dan dosen, hingga riset bersama.

Contohnya, mahasiswa bisa menempuh S1 di PTS lalu melanjutkan S2 di PTN dalam program double degree.

Program fast track memungkinkan mahasiswa menyelesaikan S1 dan S2 hanya dalam waktu lima tahun, yang dinilai saling menguntungkan dan dapat memperkuat mutu PTS melalui pembinaan dari PTN.

Kolaborasi juga dapat berbentuk pertukaran mahasiswa atau dosen untuk memperluas wawasan, jejaring sosial, dan pengalaman akademik.

"Anak-anak itu kuliah ke kampus yang berbeda, dia akan dapatkan environment yang berbeda, pengetahuan yang berbeda, wawasan yang berbeda, pengalaman yang berbeda, pertemanan yang berbeda, dan itu akan memperkaya mereka", jelas Najib.

Contoh Nyata Kolaborasi PTN–PTS

Beberapa kolaborasi telah berjalan, seperti antara Universitas Tazkia dengan IPB University serta Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dua kolaborasi ini menjalankan program fast track S1+S2 dalam lima tahun sebagai model peningkatan kualitas bersama.

"Esensinya bukan sekadar promosi ke mahasiswa, tapi bagaimana meningkatkan kualitas bersama. Jadi, PTS-PTS itu akan ikut terangkat. Dia kan harus menyesuaikan kurikulumnya, pembelajarannya, supaya dia eligible untuk masuk ke ITB. Nah, ini contoh nyata, dan mudah-mudahan ini bisa kita perbanyak di Indonesia", ujarnya.

Penulis :
Gerry Eka