Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Jokowi vs PDIP, PKS Minta Teduh dan Lapang Dada

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Jokowi vs PDIP, PKS Minta Teduh dan Lapang Dada
Foto: Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. (Dok. Instagram @mardanialisera)

Pantau - PKS menyerukan agar Joko Widodo (Jokowi) dan PDIP bersikap tenang serta berlapang dada seiring polemik yang berkembang.

BACA JUGA: Jokowi Bantah Kirim Utusan ke PDIP, Tantang Sebut Nama

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menegaskan kegaduhan politik tidak membawa manfaat bagi siapa pun.

“Lebih baik semua pihak bersikap teduh dan lapang dada,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (14/3/2025).

Mardani juga menilai perbedaan sudut pandang adalah hal yang wajar dalam politik.

Namun, ia berharap agar keharmonisan tetap dijaga meskipun ada perbedaan versi dari masing-masing pihak.

"Setiap orang punya versinya masing-masing. Selama sudut pandangnya berbeda, pasti ada perbedaan. Tapi yang terpenting, kita semua tetap rukun dan damai,” katanya.

Sementara itu, Presiden ke-7 RI, Jokowi sebelumnya membantah tudingan dirinya mengutus seseorang untuk meminta PDIP agar tidak memecatnya.

Dia menantang balik pihak PDIP untuk menyebutkan siapa utusan yang dimaksud agar tuduhan tersebut jelas arahnya.

"Nggak ada (utusan). Ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa?" ujar Jokowi saat ditemui di rumahnya di Sumber, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (14/3/2025).

BACA JUGA: Pengamat: Jokowi Kelihatan ingin Besarkan PSI untuk Masa akan Datang

Jokowi menegaskan dia tidak memiliki kepentingan untuk mengutus seseorang ke PDIP. Ia mempertanyakan logika di balik tudingan tersebut.

"Kepentingannya apa saya mengutus untuk itu? Coba logikanya," kata Jokowi.

Dalam pernyataannya, Jokowi mengaku selama ini memilih diam meski kerap difitnah dan dicela. Namun, dia menegaskan kesabarannya juga memiliki batas.

"Saya itu sudah diam, lho. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus, tapi ada batasnya," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, mengungkapkan pada 14 Desember 2024 ada seorang utusan yang meminta Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mundur dari jabatannya. Utusan tersebut juga disebut meminta agar PDIP tidak memecat Jokowi.

"Perlu diketahui bahwa sekitar tanggal 14 Desember itu ada utusan yang menemui kami dan menyampaikan bahwa Sekjen harus mundur, lalu meminta jangan pecat Jokowi," ujar Deddy Sitorus, Rabu (12/3/2025).

Jokowi memilih merespons isu ini dengan santai. Saat ditanya mengenai namanya yang masih sering dikaitkan dengan PDIP, ia hanya menjawab singkat.

"Ya, udah," tutupnya.

Penulis :
Khalied Malvino