
Pantau - Anggota Komisi V DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, Muhammad Syauqie, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan Bandara Haji Asan Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Ia menegaskan kesiapan mengawal usulan tersebut karena Komisi V DPR RI merupakan mitra kerja Kementerian Perhubungan.
Syauqie juga mendorong pemerintah daerah untuk mengajukan program pengembangan bandara kepada pemerintah pusat. "Selama program ini bertujuan untuk kemajuan daerah dan kepentingan masyarakat, kami akan memberikan dukungan penuh," ujarnya. Ia menegaskan bahwa jika pengembangan bandara memberikan manfaat bagi Provinsi Kalimantan Tengah, pihaknya akan membantu secara maksimal.
Pengembangan Bandara untuk Peningkatan Konektivitas
Pemkab Kotim telah beberapa kali mendampingi pihak bandara dalam menyampaikan usulan pengembangan ke Kementerian Perhubungan. Bahkan, pada Juni 2024, Pemkab Kotim telah menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Kementerian Perhubungan terkait pembangunan dan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit.
Bupati Kotim, Halikinnor, menjelaskan bahwa saat ini Bandara Haji Asan Sampit hanya dapat didarati pesawat sekelas Boeing 737-500 Air. "Boeing 737-500 adalah jenis pesawat klasik yang sudah cukup tua dan jumlahnya semakin sedikit yang masih beroperasi," kata Halikinnor. Jika jenis pesawat ini tidak lagi beroperasi, aktivitas penerbangan di bandara tersebut bisa terhenti, yang berpotensi berdampak luas pada mobilitas masyarakat, perekonomian, dan investasi daerah.
Salah satu alasan utama pengembangan bandara adalah agar dapat menampung pesawat dengan ukuran lebih besar. Saat ini, Pemkab Kotim tengah berupaya melakukan pembebasan lahan guna memperluas dan memperpanjang landasan pacu (runway). Setelah lahan tersebut dibebaskan, akan dihibahkan kepada Kementerian Perhubungan karena pengembangan bandara merupakan wewenang kementerian, bukan pemerintah daerah.
- Penulis :
- Pantau Community