
Pantau.com - Perdana Menteri India Narendra Modi mendesak semua warga untuk menerima suntikan l vaksin COVID-19 dan berhati-hati, dengan mengatakan "badai" infeksi telah mengguncang negara itu.
India telah melaporkan lebih dari 300.000 kasus baru setiap hari selama empat hari terakhir, lebih banyak dari tempat lain di dunia sejak pandemi dimulai, demikian dilansir Reuters, Minggu (25/4/2021).
Gelombang COVID-19 ini menambah tekanan pada sistem kesehatan masyarakat India. "Semangat kami tinggi setelah berhasil menangani gelombang pertama," kata Modi dalam pidato radio. "Tapi badai ini telah mengguncang bangsa."
Baca juga: Mengapa Covid-19 di India Melonjak Drastis?
Badai infeksi virus corona baru itu terjadi karena India terlena membuka pembatasan setelah berhasil mengatasi gelombang infeksi pertama. Jutaan warga dibiarkan mengikuti upacara perayaan Hindu dengan menceburkan diri di Sungai Gangga tanpa masker dan tanpa jaga jarak.
Sejumlah ahli menyebut varian baru mutasi ganda menjadi salah satu faktor pemicu munculnya gelombang kedua dahsyat di India. Sementara itu, masih ada sejumlah faktor lain yang menyebabkan lonjakan kasus.
Baca juga: Mohon Maaf, untuk Sementara WN India Dilarang Masuk Indonesia
Semakin ganasnya virus Covid-19 di India, membuat sejumlah warga India melarikan diri ke luar negeri. Warga India yang berkemampuan ekonomi tinggi berbondong-bondong menyewa pesawat dan jet pribadi untuk kabur dari terjangan gelombang kedua pandemi Covid-19 di negaranya, termasuk ke Indonesia.
Namun, pemerinta Indonesia melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI secara resmi menerbitkan aturan larangan masuk bagi pelaku perjalanan yang berasal dari India menuju Indonesia.
Aturan tersebut dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia menyikapi dinamika terbaru lonjakan kasus harian COVID-19 di India. Penolakan masuk berlaku bagi seluruh orang asing yang mempunyai riwayat perjalanan dari wilayah India dalam kurun waktu 14 hari sebelum masuk Indonesia.
- Penulis :
- Noor Pratiwi