
Pantau - CEO Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA), Maheta Molango, mengungkapkan bahwa sejumlah pemain senior Sheffield Wednesday berpotensi memutus kontrak menyusul kegagalan klub membayar gaji tepat waktu, yang sudah terjadi tiga kali dalam empat bulan terakhir.
"Sayangnya, Sheffield Wednesday punya pola keterlambatan pembayaran, ini adalah kali ketiga dalam empat bulan terakhir," ungkap Molango.
Ia menyebut bahwa klausul dalam kontrak standar pemain Inggris memungkinkan pemutusan kontrak jika terjadi pelanggaran serius dan berulang.
"Dalam kontrak standar memang disebutkan beberapa situasi di mana seorang pemain bisa mengakhiri kontraknya. Itu terjadi jika ada pelanggaran yang serius dan/atau terus-menerus. Itulah yang sedang kami telaah," jelasnya.
Klub Terlilit Masalah Finansial dan Sanksi
Gaji pemain seharusnya dibayarkan pada 30 Juni 2025, namun hanya pemain U-21 dan sebagian staf non-pemain yang menerima pembayaran dari pemilik klub, Dejphon Chansiri.
Sementara itu, manajer tim utama, Danny Rohl, menerima gaji penuh agar klub tetap berhak atas kompensasi jika sang pelatih pindah ke klub lain.
Molango menegaskan bahwa peran PFA bukan memberi instruksi, melainkan menyampaikan hak hukum para pemain.
"Kami sudah berkomunikasi dengan para pemain. Peran kami bukan untuk menyuruh mereka harus berbuat apa, tapi memberikan mereka alat dan penjelasan: ‘Inilah opsi yang bisa kalian ambil jika kriterianya terpenuhi’," ujarnya.
FIFA mengatur bahwa pemain berhak memutus kontrak jika gaji mereka tertunda dua bulan berturut-turut, asalkan klub telah diberikan pemberitahuan tertulis selama 15 hari untuk melunasi tunggakan.
Namun, PFA menilai kondisi di Sheffield Wednesday memungkinkan pemutusan kontrak lebih cepat berdasarkan ketentuan lokal.
Sanksi dan Ketidakjelasan Masa Depan Klub
Akibat krisis keuangan tersebut, English Football League (EFL) telah menjatuhkan larangan transfer selama tiga bursa kepada Sheffield Wednesday.
Dejphon Chansiri juga didakwa EFL atas keterlambatan pembayaran gaji pada bulan Maret dan Mei, yang berimbas pada sanksi administratif terhadap klub.
Klub telah mengajukan banding atas keputusan itu, namun hingga kini belum ada keputusan final.
Di tengah kekacauan internal, Sheffield Wednesday juga belum memiliki tempat latihan karena lapangan baru belum selesai dibangun, dan mereka belum menjadwalkan pertandingan pramusim.
Seluruh situasi ini memperkuat kemungkinan eksodus massal para pemain jika masalah finansial tak segera diselesaikan, apalagi klub tengah dalam proses penjualan.
- Penulis :
- Aditya Yohan