Pantau - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan komitmen federasi untuk menyebarluaskan laga tim nasional ke berbagai wilayah Indonesia, tidak hanya terpusat di Jakarta.
"Timnas bukan hanya bermain di Jakarta. Kita harus berani membawa timnas ke seluruh pelosok Indonesia", ungkap Erick dalam pernyataannya.
PSSI mempertimbangkan untuk membawa timnas U-17 dan U-20 bertanding di wilayah Papua dan Kalimantan guna menjangkau lebih banyak pendukung sepak bola nasional.
Sumut, Surabaya, hingga Sidoarjo Jadi Contoh Antusiasme Daerah
Sebagai contoh, Erick menyebut keberhasilan laga timnas U-17 Indonesia dalam ajang Piala Kemerdekaan 2025 di Sumatera Utara pada 12–18 Agustus, yang berhasil menarik lebih dari 50 ribu penonton secara total.
Menurutnya, antusiasme luar biasa dari masyarakat membuktikan bahwa laga timnas kelompok usia juga disambut hangat di luar ibu kota.
"Jadi, ke depan bukan tidak mungkin kami akan membawa timnas U-17 dan U-20 Indonesia ke Kalimantan dan Papua", tambahnya.
Ia juga menyoroti antusiasme suporter dalam laga FIFA Match Day di Surabaya pada 5 dan 9 September 2025, serta Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang berlangsung di Sidoarjo pada 3–9 September 2025.
Erick menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur karena penyelenggaraan pertandingan di wilayah tersebut berjalan lancar dan tertib.
Simon Tahamata Kritik Pemindahan Laga dari Jakarta
Namun demikian, keputusan PSSI memainkan laga timnas di luar Jakarta menuai kritik dari Kepala Pemandu Bakat timnas Indonesia, Simon Tahamata.
Simon berpendapat bahwa Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) seharusnya tetap menjadi markas utama timnas Indonesia.
Menurutnya, laga-laga timnas yang digelar di Jakarta selalu dipadati penonton, berbeda dengan pertandingan di daerah lain yang menurutnya belum tentu penuh.
Ia juga menilai atmosfer di Jakarta memberikan dorongan besar bagi para pemain.
"Atmosfer di Jakarta terhadap pemain sangat mengagumkan", ujarnya, seraya berharap agar timnas tetap bermain di ibu kota.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
