
Pantau - Pelatih baru PSM Makassar, Tomas Trucha, menyatakan keinginannya untuk mengubah gaya bermain tim menjadi lebih menyerang dan dominan dalam sisa musim kompetisi BRI Super League 2025/2026.
Trucha menegaskan bahwa ia tidak menyukai gaya bermain pasif dan ingin para pemainnya aktif menguasai bola serta bermain agresif.
"Saya tidak suka menunggu. Saya mau pemain yang aktif dan kontrol bola, pemain bermain lebih agresif," ungkap Trucha.
Ia menambahkan bahwa penguasaan bola yang lebih besar akan memperkecil peluang lawan untuk mencetak gol.
"Lebih banyak kita mengontrol bola maka semakin bagus untuk kita. Lebih sedikit lawan mengontrol bola, lebih sedikit pula peluang lawan membahayakan gawang kita. Saya mau tim terorganisasi dalam bertahan dan menyerang," ujarnya.
Tinggalkan Gaya Bertahan ala Tavares
Filosofi permainan Trucha bertolak belakang dengan gaya bermain PSM dalam tiga musim terakhir di bawah pelatih Bernardo Tavares.
Pada era Tavares, PSM dikenal sebagai tim yang mengandalkan permainan bertahan dan serangan balik cepat.
Meski demikian, pendekatan tersebut sukses membawa PSM meraih gelar juara Liga 1 Indonesia pada tahun 2023.
Kini, Trucha membawa misi baru untuk membawa Juku Eja kembali bersaing di papan atas setelah saat ini berada di posisi ke-14 klasemen sementara.
"Saya mau tim ini bisa menciptakan banyak peluang. Kita akan kerja keras untuk hal-hal ini," katanya dalam pernyataan resmi klub.
Kontrak Jangka Pendek dan Tantangan Awal
Tomas Trucha mendapatkan kontrak hingga akhir musim, dengan target membawa PSM finis di posisi lima besar klasemen.
Tantangan pertama Trucha adalah menghadapi Madura United pada laga lanjutan BRI Super League.
Pertandingan tersebut akan berlangsung di Stadion Gelora B.J. Habibie, Parepare, pada Minggu (2/11) pukul 15.30 WIB.
- Penulis :
- Aditya Yohan








