
Pantau - Perusahaan teknologi Meta berencana memasuki bisnis perdagangan listrik sebagai langkah strategis untuk mempercepat pembangunan pembangkit energi baru demi memenuhi lonjakan kebutuhan daya pusat data, khususnya untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI).
Permohonan Izin dan Strategi Energi Jangka Panjang
Meta, bersama Microsoft, tengah mengajukan izin federal agar secara legal dapat terlibat dalam aktivitas perdagangan listrik di pasar energi Amerika Serikat.
Langkah ini akan memberikan fleksibilitas bagi Meta untuk melakukan komitmen jangka panjang dalam pembelian energi serta memungkinkan perusahaan menjual kembali kelebihan daya yang tidak terpakai.
Menurut Kepala Energi Global Meta, Urvi Parekh, keterlibatan langsung perusahaan teknologi besar dalam pembangunan pembangkit sangat dibutuhkan oleh para pengembang.
"Pengembang pembangkit listrik ingin mengetahui bahwa perusahaan teknologi besar bersedia terlibat langsung," ungkapnya, seraya menambahkan bahwa tanpa partisipasi aktif seperti ini, pembangunan daya baru akan berjalan lebih lambat dari yang dibutuhkan.
Kebutuhan Listrik Meningkat karena Ekspansi AI dan Data Center
Meta diketahui memerlukan sedikitnya tiga pembangkit listrik tenaga gas baru untuk mendukung pusat data mereka di Louisiana, AS.
Permintaan listrik ini melonjak tajam karena ekspansi pusat data dan kebutuhan daya yang tinggi untuk menjalankan sistem AI, cloud computing, dan metaverse.
Sebagai bentuk upaya konkret, Meta telah menandatangani kesepakatan pembelian 1 gigawatt (GW) listrik dari energi surya dan telah membeli 600 megawatt (MW) dari pembangkit surya dekat Lubbock, Texas, yang dijadwalkan mulai beroperasi secara komersial pada 2027.
Meta Ubah Peran Jadi Pemain Aktif Sektor Energi
Langkah Meta ini menandai pergeseran signifikan dari peran tradisional sebagai konsumen energi menjadi pelaku aktif di sektor ketenagalistrikan.
Konteks lebih luas menunjukkan bahwa lonjakan kebutuhan listrik dari pusat data global terus meningkat seiring pesatnya pertumbuhan AI dan layanan berbasis cloud.
Tak hanya Meta, perusahaan teknologi lain seperti Microsoft juga mengambil langkah serupa untuk mengamankan sumber energi jangka panjang dan mendukung target transisi energi berkelanjutan.
- Penulis :
- Gerry Eka








