Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi

Badai Matahari Dahsyat Jadi Titik Lemah Satelit Starlink Elon Musk

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Badai Matahari Dahsyat Jadi Titik Lemah Satelit Starlink Elon Musk
Foto: Ilustrasi - Badai matahari. (iStockphoto.com)

Pantau - Satelit Starlink ternyata punya titik lemah terutama yang berada di orbit rendah sehingga terkena dampak saat badai matahari yang sangat dahsyat menghantam Bumi.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat mengeluarkan peringatan badai geomagnetik parah yang jarang terjadi ketika ledakan Matahari mencapai Bumi pada Jumat (10/5/2024) sore. Ini beberapa jam lebih cepat dari perkiraan.

Badai matahari tersebut membuat layanan internet berbasis satelit Starlink tertekan, selain menciptakan efek northern lights atau cahaya utara yang warna-warni,

Keluhan itu diungkapkan Elon Musk, pemilik Starlink, di akun X/Twitter miliknya @elonmusk.

"Badai matahari geomagnetik besar sedang terjadi saat ini. Terbesar dalam waktu yang lama. Satelit Starlink di bawah banyak tekanan, tetapi sejauh ini masih bertahan," ungkapnya.

Asal tahu saja, layanan telekomunikasi yang mengandalkan satelit ini memiliki kelemahan terhadap pengaruh atmosfer. Badai matahari yang tak biasa saat ini pun jadi ujian bagi Starlink dalam menyediakan akses internet ke penggunanya.

Sayangnya, Musk tidak menjelaskan secara rinci dampak badai matahari tersebut terhadap layanan Starlink selain informasi di atas.

Sementara itu, NOAA memperingatkan operator pembangkit listrik dan pesawat ruang angkasa di orbit, serta Federal Emergency Management Agency untuk mengambil tindakan pencegahan.

''Bagi kebanyakan orang di planet Bumi, mereka tidak perlu melakukan apa pun,'' kata Rob Steenburgh, ilmuwan dari Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa NOAA.

Peringatan tersebut mengikuti aktivitas Matahari selama berhari-hari yang mengirimkan beberapa ledakan plasma dan medan magnet ke arah Bumi. Untuk diketahui, G5 adalah badai geomagnetik tingkat terkuat dalam skala G1 hingga G5.

Transmisi radio dan navigasi satelit juga mungkin terganggu. Badai geomagnetik G5 terakhir, pada bulan Oktober 2003, menyebabkan pemadaman listrik di Swedia dan merusak trafo di Afrika Selatan.

Badai geomagnetik juga berarti Aurora Borealis atau dikenal sebagai Cahaya Utara (Northern Lights), dapat terlihat hingga ke selatan Alabama dan California Utara.

Penulis :
Ahmad Munjin