Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi

Helikopter Angkut Presiden Iran yang Jatuh di Tabriz Diduga Tak Punya Transponder

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Helikopter Angkut Presiden Iran yang Jatuh di Tabriz Diduga Tak Punya Transponder
Foto: ilustrasi helikopter AS Bell 212 - tangkapan layar

Pantau - Helikopter buatan Amerika Serikat Bell 212 yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi (63) jatuh di kota Tabriz itu, dikabarkan tak memiliki transponder. Hal ini hasil dari investigasi.

Melansir dari The Guardian, Selasa (21/5/2024), Menteri Transportasi Turki, Abdulkadir Uraloğlu, mengatakan setelah mendengar berita kecelakaan pihak berwenang Turki segera memeriksa sinyal dari transponder helikopter.

Diketahui, transponder adalah pemancar atau penanggap, yakni sebuah perangkat pemancar radio otomatis yang menerima, memperkuat, dan mengirimkan sinyal dalam frekuensi tertentu.

Secara garis besarnya, Transponder ini adaalah alat yang bisa menyiarkan tentang informasi ketinggian dan lokasi ketika helikopter sedang mengudara.

Media Inggris itu juga mengungkap bahwa pejabat Iran telah mendesak pemerintah, dalam sebuah memo, membeli dua helikopter Rusia untuk para pemimpin mereka.

Pejabat-pejabat itu khawatir terkait pemeliharaan helikopter yang sudah berusia lanjut.

Sebelumnya, Dikabarkan helikopter tersebut menggunakan teknologi yang sudah usang. Helikopter tersebut diperkirakan sudah beroperasi sejak 1960, sebelum Revolusi Iran pecah.

Analis militer Cedric Leighton menduga penyebab dari kecelakaan tersebut karena masalah suku cadang, selain cuaca buruk yang melanda. Lantas, kenapa helikopter sekelas Presiden Iran pakai teknologi usang?

Bell 212 merupakan salah satu jenis dari helikopter buatan Bell Textron yang memiliki spesialisasi di bidang kebutuhan militer. Umumnya, helikopter itu digunakan untuk keperluan angkut militer maupun kebutuhan darurat otoritas berwenang.

Tetapi, helikopter yang ditunggangi Raisi dan sejumlah pejabat Iran merupakan model yang sudah usang. Mereka juga memutuskan untuk memodifikasi helikopter itu agar bisa menampung penumpang hingga 12 orang.

Helikopter buatan Bell asal AS juga memiliki keterkaitan terhadap sanksi yang diterima Iran dari sejumlah negara Barat. Bell 212 memiliki konfigurasi mesin ganda. Bell 212 ditenagai oleh mesin Pratt & Whitney Canada PT6T-3 Twin-Pac.

Diketahui, Bell 212 memiliki kapasitas 1 pilot plus 14 penumpang, masih bisa dimelarkan lagi. Heli ini punya panjang 17,43 meter, rotor diameter 14,64 meter, tinggi 3,83 meter. Maksimol bobot yang bisa diangkut saat take off adalah 5080 kg.

Penulis :
Sofian Faiq