Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi

Kehadiran AI Bisa Ancam Pekerjaan, tapi Industri Kreatif Tetap Butuh Sentuhan Manusia

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Kehadiran AI Bisa Ancam Pekerjaan, tapi Industri Kreatif Tetap Butuh Sentuhan Manusia
Foto: Ilustrasi penggunaan AI. (foto: Getty Images)

Pantau - Perkembangan artificial intelligence (AI) terus mencuri perhatian, terutama terkait dampaknya terhadap lapangan pekerjaan. 

Namun, menurut Direktur Utama Politeknik Media Kreatif (Polimedia), Tipri Rose Kartika, meskipun AI memiliki kemampuan yang luar biasa, industri kreatif tetap membutuhkan sentuhan manusia yang tidak bisa digantikan oleh mesin.

"AI itu memang merupakan hard skill yang luar biasa. Namun, kita juga harus meningkatkan soft skill dalam menciptakan lulusan yang tidak hanya pintar dalam hal teknis, tetapi juga memiliki kemampuan kepemimpinan, kolaborasi, dan etika," ujarnya.

Ia mencontohkan bagaimana AI bisa digunakan untuk menciptakan lagu atau menulis naskah film. Namun, tetap akan terasa kosong karena diciptakan oleh mesin.

"Misalnya, AI bisa membuat lagu tentang 'hati yang terluka' atau naskah film tentang 'anak durhaka', namun hasilnya akan terasa berbeda karena AI tidak memiliki jiwa. Itu hanya mesin yang bekerja," bebernya.

Menurut Tipri, meskipun AI mampu menghasilkan karya secara otomatis, industri kreatif tidak akan pernah mati karena karya seni yang sejati lahir dari hati manusia, bukan dari algoritma.

"Industri kreatif akan selalu membutuhkan kehadiran manusia. AI mungkin bisa membantu, tapi kita tetap membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki soft skill. Itu adalah aspek yang tidak bisa diciptakan oleh mesin," jelasnya.

Tipri juga menekankan bahwa dalam industri kreatif, kemampuan berinteraksi dengan baik dan bekerja sama dengan orang lain adalah hal yang sangat penting. 

"Kepemimpinan dan leadership itu tidak mungkin diciptakan oleh mesin," tutupnya.

Penulis :
Aditya Andreas