Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi

Waskita Karya Terapkan Teknologi AI untuk Efisiensi Proyek

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

Waskita Karya Terapkan Teknologi AI untuk Efisiensi Proyek
Foto: Waskita Karya Terapkan Teknologi AI untuk Efisiensi Proyek. dok: Waskita Karya

Pantau - PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus berupaya memperkuat transformasi digital dalam operasionalnya untuk menjadi perusahaan konstruksi unggul dan berkelanjutan.

Selain fokus pada penyehatan finansial, Waskita juga mengutamakan tata kelola, manajemen risiko, serta kepatuhan yang terangkum dalam strategi Governance, Risk, and Compliance (GRC) yang ketat.

Corporate Secretary Waskita, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan beberapa fokus utama dari strategi transformasi yang tengah berjalan di perusahaan ini. Beberapa di antaranya meliputi pemulihan bisnis, peningkatan budaya dan organisasi, restrukturisasi finansial, dan digitalisasi.

"Program-program kerja transformasi yang Waskita sudah jalankan disusun untuk mendukung fokus perseroan tersebut," ujar Ermy sesuai dengan keterangan resminya, Rabu (30/10).

Sebagai bagian dari transformasi tersebut, Waskita telah membentuk Komite Manajemen Risiko untuk memastikan kelayakan proyek-proyek yang akan dijalankan.

Komite ini bekerja lintas divisi, termasuk manajemen risiko, produksi, teknis, keuangan, dan legal, demi menilai suatu proyek dari berbagai perspektif sebelum melangkah ke tahap tender.

"Ini transformasi Waskita dalam memilih proyek," kata Ermy, menyebutkan pentingnya pengelolaan risiko menyeluruh yang membantu mitigasi risiko lebih dini.

Digitalisasi juga menjadi fokus utama dalam transformasi operasional Waskita. Perseroan menggabungkan Building Information Modelling (BIM), ERP SAP, dan Last Planner System (LPS) dalam sistem kerja mereka.

Baca juga: Sejak 2017, Waskita Karya Bangun Jalan Tol Sepanjang 1.000 Kilometer

Hal ini menjadikannya satu-satunya perusahaan konstruksi di Indonesia yang menggunakan ketiga sistem ini secara terpadu. Integrasi tersebut diharapkan dapat mendukung penghematan biaya dan waktu pada proyek-proyek yang dijalankan.

Waskita pun mengaplikasikan teknologi kecerdasan buatan, yakni WISENS (Waskita Intelligent Sensing System), untuk meningkatkan efisiensi proyek konstruksi.

Salah satu inovasi AI adalah Pavement Crack Detection, yang secara otomatis mengidentifikasi kerusakan jalan, mendukung inspeksi aset jalan tol, dan menekan waktu kerja hingga 40 persen lebih cepat.

Selain itu, AI APD Inspection digunakan untuk memastikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) oleh pekerja sebagai bagian dari upaya zero fatality. Dalam hal GRC, Waskita telah melakukan sejumlah Surveillance Audit, termasuk penilaian Risk Maturity Index oleh BPKP.

Baca juga: Hutama Karya Terapkan AI untuk Perencanaan Jalan Tol Trans Sumatera yang Cepat, Tepat dan Efisien

Hal ini menempatkan Waskita pada level standar mutu operasional yang sesuai ISO dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

"Ke depannya Waskita akan terus berusaha memenuhi standar operasional lainnya," kata Ermy, menambahkan bahwa mereka juga telah menindaklanjuti 94 persen rekomendasi dari Internal Control Over Financial Reporting (ICOFR) hingga September 2024.

Waskita juga berpartisipasi dalam penilaian Indeks Akuntabilitas BUMN atau ICORPAX, yang menilai akuntabilitas korporasi dalam mengelola Kekayaan Negara yang Dipisahkan.

Berdasarkan laporan, capaian ICORPAX Waskita untuk tahun 2023 oleh BPKP mencapai 70,20 persen, dengan kategori "Baik". Tak hanya itu, Waskita juga berkomitmen terhadap penerapan standar ESG (Environmental, Social, and Governance).

Penilaian ESG ini dilakukan oleh BPKP, mencakup aspek lingkungan, sosial, tata kelola, dan finansial.

"Ke depannya, perseroan akan konsisten menjalankan strategi transformasi," tambah Ermy

Melalui persetujuan dari 22 kreditur, restrukturisasi keuangan Waskita kini mencakup penyempurnaan atas MRA 2021 dan Perjanjian KMKP dengan nilai outstanding Rp 31,5 triliun.

Waskita juga mendapatkan persetujuan atas tiga dari empat seri obligasi non-penjaminan, serta terus berkomunikasi untuk menyelesaikan seri keempatnya. Dari segi kinerja finansial, laporan kuartal III 2024 menunjukkan peningkatan laba bruto sebesar 33,18 persen menjadi Rp 1,03 triliun.

Gross Profit Margin (GPM) Waskita naik menjadi 15,19 persen dari sebelumnya 9,90 persen, sementara EBITDA naik hingga 141 persen mencapai Rp 609 miliar. Total utang pun menurun menjadi Rp 80,58 triliun.

Penulis :
Tubagus Rachmat