
Pantau - Alih-alih menggunakan baja dan beton yang biasa digunakan dalam konstruksi data center, Microsoft menggunakan bahan kayu pre-fabrikasi yang tahan api, yang disebut Cross Laminated Timber (CLT).
Material kayu tersebut untuk membangun data center hyperscale baru, di dua lokasi di di Virginia Utara, Amerika Serikat (AS). Langkah tersebut diambil sebagai upaya demi mengurangi emisi karbon.
Menariknya, meningkatnya penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang membutuhkan konsumsi listrik dan air yang lebih tinggi sebagai pendingin tampaknya mempersulit tidak hanya bagi mereka, tetapi juga bagi banyak perusahaan teknologi lainnya.
Untuk itu, Microsoft mencoba sesuatu yang baru, di mana mereka mulai mengembangkan pusat data yang kerangka eksternalnya dibangun menggunakan kayu laminasi silang (CLT) untuk mengurangi jejak karbon.
"Pusat data hibrida Microsoft adalah contoh terbaru tentang cara perusahaan tersebut berupaya melakukan dekarbonisasi pusat data dan operasi konstruksinya," tulis perusahaaan dalam blog resminya.
Seperti dilansir dari CNET, lapisan beton tipis akan digunakan untuk memastikan kayu CLT ini tahan lebih lama.
Microsoft menginformasikan bahwa meskipun kayu CLT secara teknis lebih mahal daripada beton dan baja, namun jauh lebih ringan dan mudah untuk mengembangkan struktur bangunan. Hal ini akan mengurangi biaya pengembangan dari segi penggunaan tenaga kerja dan juga bahan baku yang tidak terbarukan.
Tak hanya itu, Microsoft juga berharap dapat mengurangi jejak karbon konstruksi pusat data sebesar 35 persen jika bangunan menggunakan kayu CLT, serta mengurangi ketergantungan pada beton bahkan logam. Gas rumah kaca juga dapat dikurangi hingga 65 persen ketika mengembangkan pusat data ini, dan mulai menggunakannya.
Baca : Pastikan Pemulihan PDNS 2 Mulus, Menkominfo Tinjau Pusat Data
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari