
Pantau - Di era revolusi industri 4.0, teknologi menjadi pendorong utama dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing industri, termasuk sektor transportasi. Artificial Intelligence (AI) telah digunakan oleh banyak negara maju untuk mengoptimalkan operasional kereta api, menjadikannya lebih efisien, aman, dan nyaman bagi masyarakat.
Jepang, China, dan Prancis telah membuktikan bahwa AI dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, serta pengalaman penumpang. Sebagai perusahaan transportasi utama di Indonesia, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki peluang besar untuk menerapkan AI dan membawa revolusi dalam industri perkeretaapian nasional.
"Teknologi bukan sekadar alat, tetapi strategi. PT KAI harus melihat AI bukan sebagai investasi yang mahal, tetapi sebagai fondasi untuk membangun transportasi publik yang lebih modern dan berkelanjutan," kata Sekretaris Umum HIPPI DKJ, Fauzan Fadel Muhammad dalam keterangannya, Senin, 3 Februari 2025.
Bagaimana AI dapat membantu KAI bertransformasi? Berikut beberapa penerapan yang bisa meningkatkan performa KAI secara signifikan.
AI untuk Predictive Maintenance: Mencegah Kerusakan Sebelum Terjadi
Salah satu tantangan terbesar PT KAI adalah pemeliharaan infrastruktur rel dan armada kereta. Kerusakan yang tidak terdeteksi dapat menyebabkan keterlambatan hingga kecelakaan.
"Predictive maintenance bukan sekadar perbaikan, tetapi transformasi cara kerja. AI memungkinkan PT KAI untuk mengantisipasi masalah sebelum terjadi, bukan hanya bereaksi saat kerusakan sudah mengganggu layanan," ujar Fauzan.
AI dapat ditempatkan dalam sensor di rel, roda, mesin, dan sistem kelistrikan untuk menganalisis kondisi komponen secara real-time. Teknologi ini telah diterapkan oleh Japan Railways (JR East), yang berhasil mengurangi downtime kereta hingga 30%.
Keuntungan yang bisa diperoleh PT KAI antara lain:
- Mencegah keterlambatan akibat kerusakan mendadak
- Menghemat biaya pemeliharaan dengan perawatan berbasis data
- Meningkatkan keselamatan dengan mengurangi risiko kecelakaan akibat infrastruktur yang rusak
AI dalam Digitalisasi Layanan: Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Transportasi modern harus memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pelanggan. AI dapat membantu PT KAI mengoptimalkan pengalaman pelanggan dengan berbagai solusi inovatif.
Baca juga: KAI Commuter Datangkan 12 Unit KRL Baru untuk Menambah Kapasitas Angkutan di Jabodetabek
Salah satunya adalah sistem pemesanan tiket dan prediksi kepadatan berbasis AI. Teknologi ini dapat menganalisis data perjalanan untuk memprediksi lonjakan penumpang, sehingga KAI bisa menyesuaikan jadwal, menambah rangkaian kereta, dan mencegah antrean panjang.
Selain itu, chatbot AI dapat membantu layanan pelanggan 24/7, seperti yang sudah diterapkan oleh SNCF di Prancis. Chatbot ini mampu memberikan informasi real-time tentang keterlambatan, rute alternatif, hingga pengembalian tiket.
"Masyarakat saat ini menginginkan kemudahan, kecepatan, dan kepastian. AI dalam layanan pelanggan bukan hanya inovasi, tetapi kebutuhan. Sebuah perusahaan transportasi yang cerdas adalah yang bisa membaca pola dan kebutuhan pelanggannya secara real-time," jelas Fauzan.
AI untuk Keamanan dan Pencegahan: Mengamankan Stasiun, Kereta, dan Jalur Rel
Keamanan merupakan faktor utama dalam transportasi publik. AI dapat membantu KAI dalam mencegah bencana dan ancaman kriminal dengan sistem yang lebih canggih.
Beberapa teknologi yang bisa diterapkan antara lain:
- Sistem deteksi gempa dan cuaca ekstrem yang dapat menghentikan perjalanan kereta secara otomatis
- CCTV berbasis AI untuk menganalisis rekaman real-time dan mendeteksi aktivitas mencurigakan
- Drone AI untuk memantau jalur rel, mencegah pencurian atau potensi bahaya lainnya
"Keamanan dalam transportasi tidak boleh bersifat reaktif, tetapi harus prediktif. Dengan AI, PT KAI bisa memiliki ‘mata dan telinga’ yang lebih tajam untuk mendeteksi ancaman bencana dan kriminalitas sebelum terjadi," tegas Fauzan.
AI adalah Masa Depan KAI
Teknologi AI bukan sekadar alat bantu, tetapi strategi masa depan bagi PT KAI untuk meningkatkan daya saing dan kualitas layanan. Dengan AI, KAI dapat mengurangi downtime, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan memperkuat keamanan perjalanan kereta.
Strategi implementasi AI di PT KAI mencakup:
- Meningkatkan efisiensi dengan Predictive Maintenance berbasis AI
- Meningkatkan pengalaman pelanggan dengan integrasi AI dalam layanan digital
- Meningkatkan keamanan dengan pemantauan real-time stasiun, kereta, dan jalur rel
Seiring meningkatnya kebutuhan akan transportasi yang cepat, aman, dan efisien, AI bukan lagi sekadar opsi, tetapi keharusan bagi PT KAI.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi
- Editor :
- Muhammad Rodhi