
Pantau.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait izin ekspor benih lobster. Posisi Menteri KKP untuk sementara diisi oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Syahrul ketika ditanyai soal kasus Edhy, mengatakan hal tersebut dikembalikan kepada aturan yang berlaku. "Ya, di sini yang penting supporting system-nya harus tetap dijalankan," ujar Syahrul di kantor KKP di Jakarta, Senin (7/12/2020).
Baca juga: Pesan Pertama Syahrul Yasin Limpo Setelah Menjabat Menteri KKP Ad Interim
Dirinya mengatakan, kendati Edhy Prabowo tak menjabat lagi, yang terpenting adalah sistem di kementerian tetap berjalan dan mencapai target.
"Saya tidak akan banyak bicara soal hal teknis, saya juga masih beberapa hari di sini. Semua pastinya harus berjalan sesuai aturan, kalau ada yang dilanggar, sudah ada undang-undangnya untuk memberikan sanksi," jelasnya.
Baca juga: Pekan Depan Keran Ekspor Benih Lobster Kembali Dibuka?
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dikabarkan marah besar ketika mendengar kabar Edhy Prabowo ditangkap KPK terkait kasus suap ekspor benih lobster.
Kabar itu disampaikan oleh Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo di sebuah Cafe Jet Ski Jakarta Utara. Hashim mengungkapkan kalau kakaknya merasa dikhianati oleh anak yang dinagkatnya dari selokan 25 tahun lalu. "Prabowo sangat marah, sangat kecewa. Merasa dikhianati. Dia (Prabowo) sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu," tukasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta