
Pantau - Gangguan layanan perbankan di Bank Syariah Indonesia (BSI) dikhawatirkan akan mengganggu sistem pelunasan biaya haji.
Sebagaimana diketahui, pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2023 yang ditutup pada 5 Mei 2023 diperpanjang hingga 12 Mei 2023.
Sementara itu, BSI merupakan bank dengan nasabah jemaah haji terbanyak. Berdasar data Kementerian Agama (Kemenag), tercatat ada 161.479 calon jemaah haji (CJH) yang mendaftar lewat BSI.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 142.392 CJH sudah melunasi biaya haji. Dengan begitu, masih tersisa 19.987 CJH (11,82 persen) yang belum melunasi.
Baca Juga: Layanan BSI Bermasalah, Komisi XI Minta Tingkatkan Keamanan Siber
Bank dengan jemaah haji terbanyak berikutnya adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Di BMI tercatat ada 15.175 CJH dan tersisa 2.487 orang yang belum melunasi biaya haji.
Salah seorang calon jemaah haji asal Tasikmalaya, Andi (68) mengaku telah mendatangi BSI Kota Tasikmalaya sejak Rabu (10/5) kemarin. Ia ingin memastikan setoran pelunasan haji yang telah ditransfernya.
"Tapi tidak bisa dicek di BSI, karena katanya masih belum jalan untuk transaksi perbankan secara manual. Sedangkan setoran pelunasan di rekening BSI itu tidak ada ATM apalagi mobile banking," katanya.
Saat Andi mendatangi BSI Kantor Cabang Pembantu Masjid Agung Tasikmalaya, ia hanya menerima keterangan dari petugas keamanan bahwa layanan transaksi perbankan masih error.
Baca Juga: Sistem Bermasalah, Kemenag Tegur Bank Syariah Indonesia
"Tentunya saya panik dan bingung, uang yang sudah saya kumpulkan lama untuk pelunasan haji dan sudah disetorkan sampai saat ini belum jelas. Apakah sudah masuk rekening BSI atau belumnya nggak tahu," jelasnya.
Warga lainnya, Maemun (58) mengungkapkan hal serupa. Dia mendatangi BSI juga untuk mengecek setoran pelunasan haji yang belum diketahui apakah sudah masuk rekening atau belum.
"Sampai sekarang belum tahu apakah biaya pelunasan haji itu sudah masuk rekening atau belum. Saya jadi panik, takutnya malah belum masuk," ucapnya.
Ia menduga, hacker yang melakukan aksi peretasan mengetahui BSI sedang banyak uang karena transaksi warga yang melakukan pelunasan untuk haji.
Sebagaimana diketahui, pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2023 yang ditutup pada 5 Mei 2023 diperpanjang hingga 12 Mei 2023.
Sementara itu, BSI merupakan bank dengan nasabah jemaah haji terbanyak. Berdasar data Kementerian Agama (Kemenag), tercatat ada 161.479 calon jemaah haji (CJH) yang mendaftar lewat BSI.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 142.392 CJH sudah melunasi biaya haji. Dengan begitu, masih tersisa 19.987 CJH (11,82 persen) yang belum melunasi.
Baca Juga: Layanan BSI Bermasalah, Komisi XI Minta Tingkatkan Keamanan Siber
Bank dengan jemaah haji terbanyak berikutnya adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Di BMI tercatat ada 15.175 CJH dan tersisa 2.487 orang yang belum melunasi biaya haji.
Salah seorang calon jemaah haji asal Tasikmalaya, Andi (68) mengaku telah mendatangi BSI Kota Tasikmalaya sejak Rabu (10/5) kemarin. Ia ingin memastikan setoran pelunasan haji yang telah ditransfernya.
"Tapi tidak bisa dicek di BSI, karena katanya masih belum jalan untuk transaksi perbankan secara manual. Sedangkan setoran pelunasan di rekening BSI itu tidak ada ATM apalagi mobile banking," katanya.
Saat Andi mendatangi BSI Kantor Cabang Pembantu Masjid Agung Tasikmalaya, ia hanya menerima keterangan dari petugas keamanan bahwa layanan transaksi perbankan masih error.
Baca Juga: Sistem Bermasalah, Kemenag Tegur Bank Syariah Indonesia
"Tentunya saya panik dan bingung, uang yang sudah saya kumpulkan lama untuk pelunasan haji dan sudah disetorkan sampai saat ini belum jelas. Apakah sudah masuk rekening BSI atau belumnya nggak tahu," jelasnya.
Warga lainnya, Maemun (58) mengungkapkan hal serupa. Dia mendatangi BSI juga untuk mengecek setoran pelunasan haji yang belum diketahui apakah sudah masuk rekening atau belum.
"Sampai sekarang belum tahu apakah biaya pelunasan haji itu sudah masuk rekening atau belum. Saya jadi panik, takutnya malah belum masuk," ucapnya.
Ia menduga, hacker yang melakukan aksi peretasan mengetahui BSI sedang banyak uang karena transaksi warga yang melakukan pelunasan untuk haji.
- Penulis :
- Aditya Andreas