Pantau.com - Kementerian unifikasi Korea Selatan menyampaikan keprihatinannya pada hari Senin, 28 Maret 2022, tentang kemungkinan bentrokan yang tidak disengaja dengan Korea Utara di sepanjang perbatasan mereka, karena Pyongyang meningkatkan ketegangan dengan serangkaian uji coba rudal besar lalu.
Dalam sebuah laporan kepada komite majelis nasional untuk urusan luar negeri dan unifikasi, kementerian mengatakan akan tetap waspada untuk mencegah terjadinya "bentrokan tidak disengaja" di wilayah perbatasan antar-Korea, termasuk di sekitar Garis Batas Utara (NLL), perbatasan laut de facto maritime antara kedua Korea.
Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik antarbenua minggu lalu, dan spekulasi merajalela bahwa negara itu mungkin bersiap untuk uji coba nuklir.
"(Kami) akan membentuk sikap tegas untuk menanggapi semua (kemungkinan) situasi," kata kementerian, dalam laporan untuk sesi pleno panel parlemen.
Selama konferensi pers pada hari sebelumnya, kementerian menekankan bahwa Korea Selatan memantau dengan cermat kegiatan Korea Utara dengan bekerja sama dengan Amerika Serikat, di tengah tanda-tanda rahasia Korea Utara memperbaiki lokasi uji coba nuklirnya.
Ia juga mendesak Pyongyang untuk segera menghentikan semua kegiatan yang relevan dan kembali ke meja perundingan.
Sumber-sumber informasi mengatakan sebelumnya, bahwa Korea Utara tampaknya berusaha membuat "jalan pintas" ke sebuah terowongan di tempat uji coba nuklirnya yang dulu tidak berfungsi di Punggye-ri.
Langkah ini dipandang bertujuan untuk membuat persiapan cepat untuk percobaan nuklir bawah tanah ketujuh.
Lee Jong-joo, juru bicara kementerian, menunjukkan bahwa langkah Korea Utara selanjutnya tidak dapat diprediksi.
"Tetapi pemerintah kami mengambil langkah-langkah menyeluruh untuk mempersiapkan segala kemungkinan dalam konsultasi erat dengan Amerika Serikat," katanya kepada wartawan, melansir Yonhap, Senin, 28 Maret 2022.
Baca juga: Reaksi Korea Selatan atas Tembakan Rudal Korea Utara ke Wilayah Jepang
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani
