
Pantau.com - Uni Emirat Arab (UEA) telah mengkonfirmasi kasus pertama dari virus korona baru di Timur Tengah. Menurut dokter, satu keluarga yang baru-baru ini datang dari sebuah kota di China saat ini berada dalam perawatan intensif.
Kementerian Kesehatan UEA mengatakan pada hari Rabu (29/1/2020), pihaknya telah mendiagnosis virus korona dalam keluarga China.
Mereka yang didiagnosis dengan virus berada dalam kondisi stabil dan di bawah pengawasan medis, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita pemerintah WAM.
Baca juga: Sebuah Apotek di China Didenda karena Naikkan Harga Masker 6 Kali Lipat
Tidak segera jelas berapa banyak orang yang terinfeksi atau dari tujuh emirat mana kasus tersebut terdeteksi, demikian dilansir dari Al Jazeera. Secara resmi dikenal sebagai 2019-nCoV, virus korona ini pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China pada Desember tahun lalu.
Sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 132 orang dan menginfeksi sekitar 6.000 orang lainnya secara global, melebihi jumlah kasus yang didiagnosis selama epidemi SARS 2002-2003.
Baca juga: 30 Obat Dipilih Peneliti China Perangi Virus Korona
Kasus ini telah dikonfirmasi di beberapa negara di kawasan Asia-Pasifik serta Eropa dan Amerika Utara. Ini termasuk Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, dan AS.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, yang sedang dalam kunjungan ke Beijing, mengakui penyakit pernapasan adalah keadaan darurat di China, tetapi pekan lalu mengatakan terlalu dini untuk menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Badan itu menggambarkan risiko global dari virus itu tinggi.
- Penulis :
- Kontributor NPW