
Pantau.com - Sejumlah peneliti China memilih 30 obat yang tersedia, produk alami yang aktif secara biologis, dan obat-obatan tradisional China yang mungkin memiliki efek terapeutik pada virus korona baru untuk pengujian lebih lanjut. Hal itu disampaikan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).
Sebuah tim peneliti gabungan yang beranggotakan para ilmuwan dari Shanghai Institute of Materia Medica di bawah naungan CAS dan Universitas ShanghaiTech (ShanghaiTech University) tengah mencari obat untuk mengatasi coronavirusbaru (2019-nCoV), yang telah merenggut nyawa 106 orang dan menginfeksi 4.515 lainnya di seluruh China.
Baca juga: Virus Korona Sudah Menyebar ke 14 Negara
Para peneliti dari Universitas ShanghaiTech, yang dipimpin oleh Rao Zihe dan Yang Haitao, pada Minggu (26/1) mengungkapkan struktur kristal beresolusi tinggi virus proteinase utama (main proteinase/Mpro) dari coronavirusbaru.
Mpro, yang mengontrol aktivitas kompleks replikasi coronavirus, merupakan target yang menarik untuk terapi.
Berdasarkan penelitian Mpro 2019-nCoV, tim peneliti gabungan tersebut memeriksa obat-obatan yang telah dipasarkan, serta basis data untuk senyawa yang berpotensi tinggi dan senyawa dari tanaman obat. Melalui kombinasi pemeriksaan virtual dan tes enzimologi, tim tersebut memilih 30 kandidat obat untuk coronavirusbaru.
Para kandidat itu termasuk 12 obat anti-HIV, seperti Indinavir, Saquinavir, Lopinavir, Carfilzomib, dan Ritonavir, dua obat anti-respiratory syncytial virus(RSV), obat anti-skizofrenia, serta imunosupresan.
Baca juga: Data Terkini, Wabah Virus Korona Telah Tewaskan 132 Orang
Selain itu, beberapa obat tradisional China yang mungkin mengandung komponen efektif terhadap 2019-nCoV, seperti Polygonum dan cuspidatum juga masuk dalam daftar kandidat tersebut.
Para peneliti menyarankan agar kandidat-kandidat obat ini dipertimbangkan untuk perawatan klinis pasien pneumonia yang terinfeksi 2019-nCoV. Tim peneliti itu akan melakukan tes lebih lanjut pada obat-obatan tersebut guna memberikan panduan untuk berbagai studi dan perawatan kliniscoronavirus baru, imbuh CAS.
- Penulis :
- Widji Ananta