Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ahli Epidemiologi Catat Ada Tren Kenaikan Kasus COVID-19 Usai Libur Panjang

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Ahli Epidemiologi Catat Ada Tren Kenaikan Kasus COVID-19 Usai Libur Panjang

Pantau.com - Ahli epidemiologi Universitas Airlangga (UNAIR) dr Atik Choirul Hidajah mengatakan, ada tren kenaikan dalam pergerakan masyarakat selama libur panjang Hari Kemerdekaan Indonesia dan Tahun Baru Hijriah.

"Jadi, ternyata ada tren yang meningkat di pergerakan di sekitar rumah, karena memang work from home (WFH)," kata epidemiolog yang juga Kepala Departemen Epidemiologi FKM UNAIR tersebut via zoom dalam konferensi pers bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Selasa (25/8/2020).

Data itu dilihat, kata dia, dari pergerakan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Provinsi Jawa Timur dan Bali.

Baca juga: Penanganan COVID-19 oleh Anies Baswedan dan Bima Arya Disorot Media Asing

Berdasarkan objeknya, pergerakan masyarakat di sektor retail dan rekreasi belum normal. Meski demikian, sambungnya, telah ada tren kenaikan, terutama pada libur nasional beberapa hari sebelumnya.

Ia mengakui bahwa selama libur panjang pekan lalu, yaitu ketika HUT Kemerdekaan RI dan Tahun Baru Hijriah, ada tren peningkatan dalam pergerakan masyarakat meski belum sampai pada base line yang menjadi perbandingan, yaitu pergerakan masyarakat sebelum munculnya kasus COVID-19 di Indonesia.

"Yang menarik, ini juga di Jatim dan di Indonesia pada umumnya terjadi di area publik, di google mobility, yang dimaksud taman adalah tempat-tempat pariwisata dan taman nasional yang dikelola secara resmi. Ini mendekati normal, ada tren kenaikan ekstrem pada perayaan HUT ke-75 RI," katanya.

Baca juga: Satgas: Pemeriksaan Tes COVID-19 di Indonesia Jauh dari Standar WHO

Atik mengatakan, ada pola yang sama dalam pergerakan masyarakat selama libur panjang di Hari Kemerdekaan Indonesia dan Tahun Baru Hijriah di Jawa Timur dan wilayah Indonesia pada umumnya.

Meski demikian, ia juga mencatat penurunan mobilitas masyarakat di Bali untuk memenuhi kebutuhan esensial atau farmasi.

"Ini cenderung menurun. Jadi, masyarakat Bali sangat berhati-hati terkait hal ini. Kemudian, untuk pergerakan ke tempat-tempat wisata atau area publik juga masih di bawah base line," kata Atik.

Penulis :
Noor Pratiwi