
Pantau.com - Gempa bumi magnitudo 5,1 yang mengguncang Sukabumi, Jawa Barat, Selasa kemarin (10/3) sekitar pukul 17.17 WIB mengakibatkan sejumlah bangunan mengalami rusak parah bahkan di antaranya ambruk.
Lokasi gempa yang berada di darat pada 6.89 lintang selatan,106.62 bujur timur atau berjarak 13 km timur laut Kabupaten Sukabumi Jawa Barat pada kedalaman 10 km, teraa hingga Ibukota Jakarta.
Baca juga: BMKG Sebut Gempa di Sukabumi Merupakan Terkuat dalam 19 Tahun Terakhir
Warga memperbaiki tembok rumahnya yang ambruk akibat gempa di Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020). (Foto: Antara/BPBD Kabupaten Bogor).
Jumlah pasti berapa rumah dan fasilitas umum yang rusak masih dalam penilaian petugas, kemungkinan jumlah bangunan yang terdampak mulai dari rusak ringan hingga berat cukup banyak.
Guncangan gempa dirasakan di daerah Cikidang, Ciambar, Cidahu, Kalapa Nunggal, Panggarangan, Bayah, Citeko, dan Sukabumi. Akibat gempa tersebut, warga yang rumahnya mengalami rusak berat terpaksa harus mengungsi ke tenda darurat.
Menurut BMKG, gempa kemarin merupakan gempa terkuat yang bersumber dari sesar aktif di daratan Jawa Barat dalam 19 tahun terakhir. Berikut adalah potret aktivitas warga terdampak gempa di Sukabumi:
Baca juga: Sejumlah Rumah di Sukabumi Rusak Akibat Gempa
Warga melihat salah satu rumah yang terdampak gempa di Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020). (Foto: Antara/BPBD Kabupaten Bogor).
Warga melihat bangunan sekolah ambruk akibat gempa bumi di kecamatan Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (11/3/2020). (Foto: Antara/Budiyanto).
Warga melihat bangunan ambruk akibat gempa bumi di kecamatan Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (11/3/2020). (Foto: Antara/Budiyanto)
Sejumlah pengungsi memasak di tenda darurat di kecamatan Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (11/3/2020). (Foto: Antara/Budiyanto)
Warga melihat bangunan rusak akibat gempa bumi di kecamatan Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (11/3/2020). (Foto: Antara/Budiyanto)
- Penulis :
- Noor Pratiwi