Pedagang Beras Penyedia Bansos di Jepara Tak Dibayar, DPR Lapor ke Mensos saat Raker

Headline
Raker Komisi IIIRaker Komisi III DPR RI.

Pantau – Pedagang beras yang menjadi penyedia bantuan sosial (bansos) diduga tak dibayar oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Hal itu diungkapkan oleh anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Gerindra Abdul Wachid.

Hal itu disampaikan wachid Ketika DPR RI melakukan Rapat kerja (Raker) bersama Menteri Sosial (mensos) Risma di Kompleks Senayan, Selasa (28/3/2023). Awalnya Wachid membeberkan permasalahan pedagang beras penyedia bansos di Kabupaten Jepara yang mengadu tak dibayar pemerintah daerah kepadanya.

“Sebenarnya saya tidak persoalkan masalah ini (rapat). Saya hanya menyampaikan persoalan yang sangat menyentuh hati kami, yaitu kaitannya bansos, dana yang sudah Ibu gelontorkan ke daerah. Itu ada pemerintah daerah yang nakal, yaitu seorang pedagang beras mendapatkan alokasi dana bansos waktu itu tahun 2020 sampai 2021, di Kabupaten Jepara,” ungkap Wachid saat rapat di Kompleks Senayan, Selasa (28/3/2023).

“Ini kemarin saya reses, ini harus saya sampaikan bu, seorang bapak dan ibu yang sudah tua datang ke rumah saya nangis. Beliau ini uang beras yang sudah mereka lakukan sebagai vendor ternyata tidak dibayar pemerintah daerah sebesar Rp 419 juta. Ini satu orang, ada lagi yang tidak dibayar Rp 1,2 miliar tahun terakhir 2021,” lanjutnya.

Wachid mengungkapkan pihaknya telah berusaha menghubungi pihak terkait, tapi tak ada respon. Karena itu, Wachid meminta kerelaan Mensos Risma untuk menindaklanjuti permasalahan pedagang beras yang mengaku tak dibayarkan ini.

“Ini kebetulan saya dapat datanya di sini, saya akan serahkan ke Ibu. Karena kami berusaha untuk telepon ke Sekda, karena kebetulan sekarang itu Bupatinya Pj. Saya berusaha telepon sekdanya, ‘kenapa ini nggak diselesaikan?’. Ini pemerintah daerah memberikan perintah kepada perusda, perusda dibelanjakan pengadaan kepada seorang bapak ibu ini, ini harga berasnya Rp 8.500, Bu, waktu itu. ini disampaikan kepada kami, minta pertolongan, karena terus terang ini uang bank,” ujar Wachid.

“Yang dia pakai Bank BRI, juga uang dana pihak lain. Jadi tiap bulan ibu ini harus bayar setor uang angsuran Rp 2 juta lebih, Bu. Ini kasian, pemda saya sampaikan katanya sudah diselesaikan dan persda katanya sudah suruh menyelesaikan, tapi ternyata belum diselesaikan sampai sekarang dan saya tanyakan ini beliau berdua karena orang tidak tau hukum. Jadi datang ke tempat saya minta pertolongan ini saya harus mengadu kepada siapa,” lanjut dia.

Wachid pun meminta kesediaan Mensos Risma untuk mengirimkan tim menyelesaikan persoalan ini. “Ini mohon kerelaan ibu saya dengan singkat ini data saya serahkan ke ibu. dan saya mohon ada petugas yang turun ke sana kasihan Bu ini Rp 419 juta seorang pedagang beras yang tidak dibayar. Terima kasih,” ungkapnya.

Wachid lalu menyerahkan langsung berkas yang disebut-sebut berisikan laporan pedagang beras yang merupakan vendor bansos yang mengaku tak dibayar oleh pemda terkait. Berkas itu diterima langsung oleh Risma.

Tim Pantau
Penulis
Ahmad Ryansyah