
Pantau.com - Wali Kota Bogor Bima Arya terus melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hasil swab test Habib Rizieq Shihab. Bahkan kabarnya, surat dari Pemkot sudah dilayangkan kepada pihak Rumah Sakit UMMI.
Diketahui, RS UMMI adalah tempat di mana Habib Rizieq melakukan swab test dan sempat menjalani perawatan di sana. MER-C juga turut menangi proses PCR pentolan Front Pembela Islam (FPI) itu.
"Pemkot, satgas, kemarin menyurati Rumah Sakit UMMI meminta beberapa hal termasuk di dalamnya meminta kronologis pasien atas nama Habib Rizieq Shihab. Sampai saat ini satgas belum menerima hasil swab," kata Bima Arya.
Baca juga: Sayangkan Sikap Bima Arya, MER-C: Wali Kota Harus Belajar Etika Kedokteran
Menanggapi hal itu, Ketua PA 212 meminta semua pihak menahan diri dan tidak berlebihan menyikapi hasil swab test Habib Rizieq yang terkesan ditutupi oleh pihak RS UMMi.
"Dikota Bogor itu yang swab banyak sekali, apa wali kota (Bima Arya) minta? Jangan berlebihan dah pak wali," kata Slamet kepada Pantau.com, Rabu (2/12/2020).
Kemudian, ia juga menyatakan jika dokumen hasil swab test Habib Rizieq dengan keterangan positif COVID-19 yang beredar di dunia maya merupakan berita bohong alias hoax. "(Dokumen swab test Habib Rizieq positif) itu hoax," singkatnya.
Baca juga: Isu FPI Geruduk Polda, Anggota DPR: HRS Tak Perlu Risau, Santai Saja
Sebelumnya, perseteruan Wali Kota Bogor Bima Arya dengan RS UMMI soal hasil swab test Habib Rizieq membuat MER-C angkat bicara. Ketua Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad, menyayangkan sikap Bima yang mempublikasikan kondisi Habib Rizieq sebagai pasien kepada publik.
"Wali Kota Bogor perlu belajar etika kedokteran tentang independensi tenaga medis dalam bekerja dan hak pasien untuk menerima atau menolak atas semua upaya pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan tanpa ada intervensi atau tekanan pihak manapun," tulis Sarbini dalam pernyataannya.
- Penulis :
- Widji Ananta