Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Warga Jawa Timur Waspada, BMKG Ingatkan Potensi Terburuk Tsunami Setinggi 29 Meter

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Warga Jawa Timur Waspada, BMKG Ingatkan Potensi Terburuk Tsunami Setinggi 29 Meter

Pantau.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi gempa bumi di atas Magnitudo 7 hingga tsunami setinggi 29 meter di pesisir selatan Jawa Timur.

Hal ini disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam webinar Kajian Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur. Dwikorita mengatakan dari hasil analisis BMKG, seluruh pesisir Jatim berpotensi untuk diterjang tsunami apabila ada gempa besar.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal SMS Blast Peringatan Tsunami dan Gempa 8,5 M

"Hasil analisis kami untuk wilayah Jatim, seluruh pesisir itu potensinya, tinggi maksimum 26-29 meter di Kabupaten Trenggalek, itu tinggi maksimum. Waktu tiba tercepat 20-24 menit di Kabupaten Blitar," kata Dwikorita dikutip dari Youtube InfoBMKG, Rabu (2/6/2021).

Kendati demikian, hasil analisis dan kajian BMKG juga menyatakan bahwa potensi genangan hasil tsunami itu bahkan bisa mencapai 22 meter. "Ini sudah masuk genangan, bukan tinggi gelombang di pinggir pantai. Genangan bisa mencapai 22 meter, ini sampai masuknya juga menjorok cukup jauh (ke darat)," jelas dia.

Selain itu, Kepala BMKG juga membeberkan peningkatan frekuensi gempa kecil di Jawa Timur sejak awal tahun dan gap seismik yang disebut masih menyimpan energi. Dari hasil pemetaan, penelitian, dan pengamatan data dari kegempaan yang terjadi beberapa tahun terakhir. Terlebih, Jawa Timur punya sejarah tsunami yang merusak, seperti yang terjadi pada 2 Juni 1994.

Baca juga: Waspada! Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jabar-DIY Capai 6 Meter

"Di pantai selatan ini, ada beberapa titik yang belum muncul. Masih ada titik putih artinya belum ada kekuatan yang keluar," tambah dia. "Pemodelan ini kami gunakan potensi terbesar, yakni kekuatan gempanya 8,7 magnitudo. Ini jelas bisa membangkitkan tsunami."

Dari hasil analisis dan kajian tersebut akan difungsikan untuk mengecek kesiapan aparat dan pemerintah daerah dalam menanggapi potensi bencana. Serta untuk menyiapkan sarana dan prasarana untuk lokasi evakuasi apabila terjadi tsunami.

rn
Penulis :
Noor Pratiwi