Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

8 Waktu Terbaik untuk Minum Air Putih

Oleh St Fatiha Sakinah Ramadhani
SHARE   :

8 Waktu Terbaik untuk Minum Air Putih

Pantau.com - "Air tidak memiliki musuh", kata pepatah populer. Ketika menyangkut tentang kesehatan tubuh, air tentu memainkan peran penting.

Kamu mungkin sudah sering mendapatkan rekomendasi untuk minum setidaknya delapan gelas air setiap hari agar tetap terhidrasi dengan baik.

Namun, minum delapan gelas air untuk tetap terhidrasi tidak cukup, perlu untuk mengetahui waktu tertentu agar air yang kamu minum benar-benar dapat meningkatkan kesehatan kamu secara keseluruhan, dan fungsi kognitifnya juga sama pentingnya. Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa minum air pada waktu yang tepat dapat membantu mencegah masalah umum seperti sakit perut, IBS, kembung, kelelahan, makan berlebihan, tekanan darah tinggi, sembelit, dan bahkan serangan jantung dan stroke.

Yuk simak 8 waktu terbaik untuk minum air putih.

Ketika kamu bangun

Untuk memulai hari, sebaiknya minum segelas air saat bangun tidur, karena minum air putih saat perut kosong bermanfaat bagi tubuh, baik secara internal maupun eksternal. Segelas air di pagi hari tidak hanya membuat otak dan tubuh kamu keluar dari mode tidur, tetapi juga menghilangkan racun dan radikal bebas yang membandel yang menumpuk di sistem peredaran darah dalam semalam. Nanti ketika kamu minum segelas air di pagi hari, ingatlah bahwa kamu sedang membersihkan dan memurnikan bagian dalam tubuh kamu.

Minum air sebelum makan

Minumlah satu gelas air 30 menit sebelum makan untuk membantu pencernaan dan menjaga asupan kalori kamu. Air membantu mempersiapkan usus untuk makanan yang masuk; air membangunkan indera perasa dan melembabkan lapisan perut sehingga makanan yang asam tidak akan terasa tidak nyaman di perut. Minum air sebelum makan juga mencegahmu dari makan berlebihan.

Minum air putih sebelum dan sesudah berolahraga

Tergantung pada tingkat cairan tubuh kamu pada saat itu, kamu mungkin memerlukan satu gelas air atau lebih sebelum kamu pergi ke gym untuk melindungi dari dehidrasi selama berolahraga. Pastikan kamu tetap tetap terhidrasi saat berolahraga, tetapi hindari minum terlalu banyak. Setelah berolahraga, penting untuk minum banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat dan kelembapan.

Minum air sebelum mandi

Minumlah satu gelas air sebelum mandi untuk membantu menurunkan tekanan darah. Air yang diminum harus hangat agar dapat meningkatkan pelebaran pembuluh darah dan menyebabkan tekanan darah turun. Selanjutnya, air minum mengencerkan kadar natrium dalam tubuh, yang akan membantu menurunkan tekanan darah.

Minum air sebelum tidur

Satu jam sebelum tidur akan membantu kamu mengisi kembali segala jenis kehilangan cairan selama tidur. Jika kamu sepenuhnya terhidrasi sebelum tidur dan ketika tidur, kamu dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke, karena dehidrasi meningkatkan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Serangan jantung kebanyakan terjadi di pagi hari karena darah lebih kental karena kehilangan air. Namun jika kamu penderita batu ginjal atau masalah jantung, disarankan untuk menghindari melakukan ini, karena dapat memberi tekanan ekstra dan melemahkan organ-organ ini.

Minum air saat lelah

Minum segelas air saat kamu merasa lelah akan membantu memperkuat otak kamu. Karena otak terdiri dari 75% air, minum satu atau dua gelas saat kamu merasa mengantuk akan membantu mengisi kembali kadar cairan noggin, dan meningkatkan fungsi kognitif kamu.

Minum air saat terpapar kuman/virus

Jika kamu berada di sekitar orang yang sedang sakit, minumlah lebih banyak air daripada biasanya untuk membantu membersihkan kuman dan virus yang mungkin terbawa oleh tubuh kamu. Tubuh yang terhidrasi dengan baik mendorong bakteri dan virus penyerbu untuk bergerak sehingga mereka tidak menetap dan berkembang biak di sistem kamu.

Perbanyak minum air putih saat sakit

Ketika kamu sakit, kamu perlu minum banyak cairan, termasuk air, untuk menjadi lebih baik.

DIlansir guardian.ng, informasi medis yang disediakan dalam artikel ini disediakan sebagai sumber informasi saja. Informasi ini tidak menciptakan hubungan pasien-dokter dan tidak boleh digunakan sebagai pengganti diagnosis dan pengobatan profesional.

Baca juga: Glowing Seketika dengan Es Batu

Penulis :
St Fatiha Sakinah Ramadhani