
Pantau.com - Perusahaan raksasa Facebook bakal melarang iklan untuk produk yang menawarkan penyembuhan atau pencegahan seputar wabah virus korona pada Rabu (26/2) waktu setempat.
Wabah korona yang diyakini berasal dari kota Wuhan, China, pada Desember silam, telah menewaskan setidaknya lebih dari 2.700 orang.
"Kami baru-baru ini menerapkan kebijakan untuk melarang iklan yang merujuk ke virus korona dan menciptakan rasa urgensi, seperti menyiratkan pasokan terbatas, atau menjamin penyembuhan atau pencegahan," kata juru bicara Facebook, dikutip dari laman Cnet.
Pengumuman Facebook muncul saat menghadapi peningkatan pengawasan peraturan terhadap jenis konten yang diposting pada platformnya, khususnya item yang mencerminkan ideologi ekstrem dan berita palsu.
Baca juga: Malaysia Tangkap Penyebar Hoax Virus Korona
"Iklan dengan klaim seperti 'masker wajah dijamin 100 persen mencegah penyebaran virus' tidak diizinkan," kata juru bicara Facebook, seperti dilansir Reuters, Kamis (27/2/2020).
Ini bukanlah kali pertama Facebook melarang iklan semacam itu, bulan lalu, Facebook mengatakan akan menghapus konten tentang virus korona dengan klaim palsu.
Selain itu, teori konspirasi yang telah ditandai oleh organisasi kesehatan global terkemuka dan otoritas kesehatan lokal, juga dilarang naik di platform tersebut.
Baca juga: Facebook Hapus 2,2 Miliar Akun Palsu, serta 26 Juta Konten Terorisme
Facebook secara khusus menyaring informasi maupun iklan terkait virus korona. Hal itu menyusul penyelidikan World Health Organization atau WHO terkait informasi dan iklan yang tidak akurat mengenai virus corona di media sosial. WHO telah membagi hasil penyelidikan tersebut kepada otoritas kesehatan.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperingatkan warga Amerika untuk mulai mempersiapkan penyebaran virus corona di Amerika Serikat setelah infeksi muncul di beberapa negara, khususnya di Eropa.
- Penulis :
- Kontributor NPW