Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

7 Oknum Anggota FPI Bikin Ulah di TPS 75-84 Tanjung Duren

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

7 Oknum Anggota FPI Bikin Ulah di TPS 75-84 Tanjung Duren

Pantau.com - Beredar rekaman video di pesan singkat WhatsApp yang memperlihatkan kerusuhan di Tempat Pungutan Suara (TPS) 75-84, apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Diduga hal itu dipicu oleh sekelompok orang yang berasal dari Front Pembela Islam (FPI).

Dalam rekaman itu, memperlihatkan tujuh orang yang mengenakan pakaian berwarna putih dengan logo FPI tengah berdebat dengan seorang anggota polisi. Belakangan diketahui, perdebatan itu lantaran sekelompok orang itu mengenakan atribut salah satu pasangan calon yakni pin berbentuk garuda berwarna merah.

Namun, sebelumnya telah ada kesepatakan bahwa di lingkungan TPS tidak boleh ada atribut partai. Sehingga, polisi pun meminta kepada tujuh orang itu untuk melepaskan atribut itu.

"Jadi ada tujuh orang menggunakan atribut 02 pin garuda merah. Lalu, diminta keluar oleh pihak kubu 01, karena sebelumnya ada perjanjian tidak boleh membawa atribut masing-masing calon," ucap Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Rensa Aktadivia kepada Pantau.com saat dihubungi, Rabu (17/4/2019).

Baca juga: Jokowi-Ma'ruf Unggul di TPS Malanu Sorong NTT

Sehingga, kelompok itu diminta untuk meninggalkan lokasi TPS. Namun, justru mereka memilih bertahan dan kemudian terjadi cek-cok. Akan tetapi, kericuhan itu berhasil diatasi ketika polisi meminta tujuh orang itu diminta untuk meninggalkan loksi. Namun, sebelumnya polisi mendata terlebih dahulu.

"Dari dua orang itu anak di bawah umur," kata Rensa.

Selain itu, ketujuh orang yang mengenakan seragam FPI dan bertopi dengan lafalan kalimat tauhid itu disebut merupakan warga yang tinggal di belakang kawasan Apartemen Mediterania.

"Tujuh orang itu warga sekitar, tinggalnya di belakang apartemen," cetus Rensa. 

Pada video yang beredar itu terlihat Kepala Bagian Pembinaan Operasional Direktorat Reserse Kriminal Umum AKBP Ahmad Fanani tengah menegur tujuh orang tersebut. Pin garuda merah yang terpasang di dada pendukung Prabowo-Sandi itu pun dicopot Fanani. "Kita manusia biasa, kita manusia beragama ini," kata Fanani.

Baca juga: 36 Koruptor Salurkan Hak Suara di TPS Rutan Cabang KPK

Kemudian salah satu polisi lain menimpali dengan menimpali. "Ini komandannya. Kamu yang tadi salaman-salaman semua," ujar polisi itu ke seorang pria baju hitam dan bertopi. 

Polisi lainnya juga meminta ketujuh orang itu untuk tidak berbuat aneh. "Lu mau jadi bikin onar atau apa. Enggak usah aneh-aneh lah," ucapnya. Selanjutnya, Fanani meminta ketujuh orang itu untuk memperlihatkan KTP. Hanya lima orang yang bisa memperlihatkan kartu itu. 

"Mana KTP mu? 'Enggak ada pak'," pungkas Fanani.

Kemudian ketujuh orang itu dibawa polisi. Mereka semua dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Penulis :
Widji Ananta