
Pantau.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Heru Winarko menyebutkan, Provinsi Aceh merupakan pintu masuk narkoba, terutama sabu-sabu, ke Indonesia, dari luar negeri.
"Narkoba tersebut dipasok dari luar negeri seperti Thailand dan Malaysia melalui laut dan masuk lewat jalur-jalur tikus ke Aceh. Dari Aceh diedarkan ke seluruh Indonesia," kata Komjen Pol Heru Winarko di Banda Aceh, Selasa (8/10/2019).
Baca Juga: Umar Kei Memang Jagoan, Kini Berakhir di Sel Isolasi Polda Metro Jaya
Pernyataan tersebut dikemukakan Komjen Pol Heru Winarko pada deklarasi desa dan sekolah bersih narkoba di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh.
Ia mengatakan, banyak sudah bandar-bandar narkoba dari Aceh yang ditangkap. Dan yang terakhir dua minggu lalu, ada dua orang dari Aceh ditangkap membawa narkoba.
Heru mengungkapkan, penindakan terhadap pemasok-pemasok narkoba dari luar negeri bukan menjadi tujuan utama BNN. Pemasok tersebut memang harus ditindak sesuai hukum yang berlaku.
Akan tetapi, yang lebih penting bagaimana membangun budaya masyarakat memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Menurutnya dengan begitu akan menekan permintaan narkoba ke Aceh maupun daerah lainnya di Indonesia.
"Kalau permintaan berkurang, tentu pasokan narkoba ikut berkurang, sehingga semakin menurunnya tingkat penyelundupan barang terlarang tersebut," ungkapnya
Baca Juga: BNN Amankan 38 Kilogram Sabu Selundupan dari Malaysia Melalui Tarakan
Jenderal polisi bintang tiga menyebutkan, BNN RI bersama BNN Provinsi Aceh tersebut memperbanyak desa bersih narkoba. Kehadiran desa bersih narkoba atau bersinar ini tujuannya mengajak masyarakat memerangi narkotika dan obat terlarang.
"Desa bersinar ini akan menjadi benteng masuknya narkoba, terutama yang memiliki jalur-jalur tikus penyelundupan narkoba. Masyarakatnya sendiri yang akan memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba," tandasnya.
- Penulis :
- Bagaskara Isdiansyah